Ikon Pensiun, Pelatih M88 Aspac Kecewa

Jumat, 8 Mei 2015 10:33 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Joko Sedayu
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Xaverius Prawiro (Putih/Kanan) Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Xaverius Prawiro (Putih/Kanan)

Mantan kapten sekaligus ikon dari M88 Aspac Jakarta, Xaverius Prawiro menyatakan dirinya telah berhenti dalam dunia basket alias pensiun. Hal ini, tentu mengejutkan banyak pihak mengingat usia sang bintang masih 28 tahun. usia yang masih tergolong muda bagi seorang atlet. Alasan Xaverius pensiun adalah dirinya ingin fokus dengan dunia kerja yang ia geluti yaitu sebagai manajer insurance di salah satu perusahaan swasta.

 Dengan pensiunnya pebasket yang biasa dipanggil Iyus ini tentu memiliki dampak bagi timnya, selain M88 Aspac harus kehilangan shooter terbaiknya, mereka juga harus kehilangan pemain yang mampu mengangkat motivasi tim saat berada di lapangan. Pelatih Rastafari Horongbala mengaku kecewa atau menyesal karena di musim terakhirnya bersama tim, dirinya tidak bisa memberikan gelar bagi pemain yang mengenakan jersey nomor 30 tersebut.

"Ya, kehilangan tentu ada mengingat dia salah satu pemain terbaik kami. Jujur saja ada rasa penyesalan dalam diri saya sendiri sebagai pelatih, karena tidak bisa memberikan yang terbaik di musim terakirnya," tutur Coach Rasta saat dihubungi oleh INDOSPORT.

"Itu sudah menjadi keputusannya dan kita harus menghormati. Dia memiliki pekerjaan yang lebih penting dan juga sudah berkeluarga, jadi kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya," sambungnya.

Selain coach Rasta, bintang M88 Aspac lainnya, Andakara Dhyaksa Prastawa, mengaku dirinya kehilangan sosok mentor yang baik selama mengawali karirnya di tim jawara NBL Indonesia 2014 itu.

"Kita kehilangan shooter terbaik dalam tim, dia (Iyus) merupakan mentor yang baik untuk saya dan banyak membantu. Tim ini merupakan tim basket profesional saya dan sejak awal latihan banyak masukkan darinya, filosofi dan teknik permainannya banyak yang saya pelajari dari dia," ungkap Prastawa.

"Sudah cukup tim memberikan beban untuknya, kini giliran kami para juniornya dan rekan yang masih ada meneruskan beban itu," sambungnya.

1