Pecinta Basket Indonesia Rindu 'Belaian' Pemerintah

Kamis, 3 Desember 2015 19:54 WIB
Penulis: Devi Novitasari | Editor: Zainal Hasan
 Copyright:
Yosi Project Pop

Yosi Project Pop adalah salah satu artis yang juga menggilai basket. Perhatiannya kepada bola basket telah ditunjukkannya sejak basket tanah air masih bernama Kobatama. Melihat perkembangan basket saat ini, dia menilai dengan positif.

"Perkembangan bola basket di Indonesia yang saya tahu jelas ada banyak sekali. Semakin kesini, eventnya semakin banyak, ada liga antar SMA, antar Mahasiswa (LIMA), DBL, itukan menunjukkan ada perkembangan. Kalau dulu saya cuma tahu Kobatama saja," terang penyanyi yang juga presenter olahraga, Yosi Project Pop kepada INDOSPORT.

Kehadiran kompetisi yang semakin banyak ini diharapkan mendapatkan dukungan dari pemerintah. Karena menurutnya perhatian pemerintah masih sangat kurang terhadap basket di Indonesia.

"Kompetisi biasanya menjadi patokan prestasi, dengan banyaknya kompetisi  seharusnya perkembangan ini mendapat dukungan dari pemerintah meskipun ini bukanlah olahraga nomor satu di Indonesia," terangnya.

Sebelumnya Indonesia berhasil mendaatkan medali di SEAGAmes 2015, melihat hal ini Yosi menilai prestasi basket Indonesia tidak buruk, bahkan memiliki kesempatan untuk mengharumkan bangsa. Sehingga dia berharap dukungan pemerintah bisa diberikan melalui berbagai hal, misalnya dengan memperbanyak lapangan basket atau memperbaiki lapangan yang sudah ada.

"Saya rasa kemampuan basket nasional tidak buruk, seperti kemarin kita dapat medali di SEAGames. Jadi saya pikir Chance untuk mengharumkan bama bangsa juga ada. Jadi pemerintah perlu untuk mendukung lagi, misalnya dengan memperbanyak lapangan basket atau lapangan basket yang sudah ada diperbaiki kualitasnya, karena banyak juga lapangan basket yang sudah hancur, seperti Senayan yang sudah lama tidak diperbaiki," tutur Yosi.

Bahkan karena rasa penasarannya, dia sempat berbincang dengan perakilan dari NBA Asia mengenai kemungkinan NBA diadakan di Indonesia. Sayangnya fasilitas di indonesia masih belum representatif untuk penyelenggaraan liga basket bergengsi itu membuat Indonesia tidak mungkin untuk menyelenggarakannya.

3