Yanuar Dwi Priasmoro yang mengemban tugas sebagai leader lapangan, mampu memimpin rekan-rekannya untuk meredam permainan Satya Wacana (SWS) yang dimotori oleh Respati Ragil Pamungkas dan pemain bigman lawan Firman Nugroho.
Baru saja game memasuki menit awal, Firman Nugroho telah melakukan dua kali foul sehingga membuat pelatih SWS Efri Meldi menariknya keluar.
Kesempatan ini tidak disia-siakan para pemain Bimasakti untuk menekan paint area lawan. Meski demikian Satyawacana mampu mengejutkan tuan rumah dengan unggul di kuarter awal 20-14.
Kuarter kedua tuan rumah berbalik unggul 33-26. Made Indra dan Yanuar Dwi Priasmoro bemain gemilang dengan menyumbang 13 angka (8 dan 5 poin).
Strategi meredam Firman Nugroho dan Respati Ragil yang diterapkan pelatih Bimasakti Oei A Kiat, begitu tepat, mengingat kedua pemain tersebut begitu konsisten dalam setiap pertandingan yang dijalani SWS selama Seri I Jakarta.
Apalagi transisi serangan para pemain Bimasakti di game kali ini begitu padu. Permasalahan rebound dan komunikasi yang selama ini menjadi catatan Bimasakti, secara perlahan mulai terlihat membaik. Total 34 rebound berhasil dibuat tim tuan rumah di pertandingan kali ini.
Kedua faktor inilah yang membuat perbedaan Bimasakti di seri I yang lalu, sehingga bisa mengalahkan tim Satya Wacana Salatiga 67-53.
Yanuar Dwi Priasmoro akhirnya berhasil menepati janjinya untuk mengalahkan lawan game pertama. Ia pun bermain gemilang dengan membukukan 20 poin 4 assist dan 5 rebound.
Sementara para pemain Bimasakti lainnya yakni Freddy (center) mencetak 14 poin,7 rebound dan 2 assist.
Dari kubu Satya Wacana, nama Respati Ragil Pamungkas masih menjadi salah satu andalan pelatih Efri Meldi dalam urusan mencetak angka. Pemain bernomor punggung 5 tersebut menorehkan 14 poin, tertinggi kedua dari Musthofa Ramadhan top skor bagi timnya di pertandingan ini (16 poin).
“Saya bersyukur dengan kemenangan hari ini. Semoga menambah kepercayaan diri mereka menghadapi lawan-lawan kami berikutnya. Namun koreksi saya kepada tim, tetap dalam urusan rebound,” ujar pelatih Bimasakti Nikko Steel Malang, Oei A Kiat.
“Saya senang bisa mengalahkan mereka. Ini modal yang bagus untuk pertandingan besok melawan NSH, tim yang bercirikan permainan cepat. Kami harus fokus dan bermain lepas untuk merebut kemenangan kedua besok melawan NSH,” timpal Yanuar Dwi Priasmoro, yang juga puas dengan perbaikan komunikasi rekan-rekannya di lapangan.
Bagi Satya Wacana, kekalahan ini membuat mereka harus bekerja keras lagi menghadapi lawan-lawannya. Sebab Efri Meldi menargetkan lima kemenangan di seri ini.
“Saya menargetkan lima kemenangan di game ini. Sayangnya kami justru kalah di game yang ingin saya ambil hari ini. Lawan melakukan strategi yang baik dengan memancing Firman Nugroho melakukan banyak foul,” ungkap Efri.