Tuan Rumah Piala Dunia Basket Buka Jalan Indonesia Jadi Gelar World Cup dan Olimpiade

Sabtu, 9 Desember 2017 21:36 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

Tiga negara Asia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia bola basket FIBA 2023 mendatang. Indonesia bersana Filipina dan Jepang akan menghelat kejuaraan bola basket antar-dunia tersebut.

Tiga negara tersebut mengalahkan pesaing lainnya seperti Argentina dan Uruguay pada pengundian tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023 di Jenewa, Swiss, Sabtu (09/12/17). Kedua negara tersebut mengajukan menjadi tuan rumah bersama.

Penunjukkan Indonesia-Filipina-Jepang sebagai tuan rumah bersama merupakan sejarah baru dalam Piala Dunia FIBA. Sebelumnya, kejuaraan yang berlangsung empat tahunan ini tidak pernah dilaksanakan di lebih dari satu negara.

Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA), Erick Thohir yang secara langsung hadir dan memimpin tim kandidat pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023 menyatakan penunjukkan ini merupakan sejarah untuk Indonesia. Terlebih, Indonesia telah mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.

© INASGOC
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir . Copyright: INASGOCKetua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir .

“Kita harus menjawab kepercayaan ini dengan menjadi tuan rumah yang baik. Ini juga sejalan dengan keinginan Pemerintah, yang ingin lebih sering menggelar kejuaraan internasional. Keberhasilan ini juga membuka peluang Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga yang lebih tinggi dan bergengsi lainnya seperti Olimpiade maupun Piala dunia Sepakbola di masa mendatang,” ujar Erick dalam rilis yang diterima INDOSPORT, Sabtu (09/12/17).

Pengumuman ini menjadi kabar baik untuk Indonesia. Mengingat pada tahun depan, Indonesia juga akan menggelar dua even kelas Asia, yaitu Asian Games dan Asian Para Games 2018.

"Apalagi kita memiliki venue Asian Games yang harus dimanfaatkan. Jangan sampai venue tersebut terlantar. Sebagai bangsa kita patut bangga karena ini salah satu ajang paling bergengsi dan tentunya dapat dimanfaatkan secara positif,” ujar Erick yang juga merupakan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut.

1