INDOSPORT.COM - Kompetisi basket antar sekolah DBL sudah memasuki bergulir selama hampir 18 tahun di 30 kota seluruh Indonesia untuk kompetisi tingkat SMA.
Namun siapa sangka sebelum kompetisi ini menjadi buah bibir diberbagai kalangan anak SMP dan SMA. Ada cerita menarik dari media atau alat yang biasa digunakan di olahraga ini.
Direktur PT DBL Indonesia, Azrul Ananda bercerita kisah unik, yakni tentang bola basket yang dipergunakan untuk kompetisi DBL. Azrul mengatakan bola basket yang dibutuhkan untuk kompetisi paling tidak berjumlah 2500 buah. Sedangkan sejumlah bola basket yang sudah punya nama hanya bisa memproduksi 1000 bola basket saja.
"Akhirnya melihat tingginya minat pelajar ini saya mulai mencari produsen bola basket yang buatan Indonesia dan mampu memenuhi permintaan kami," katanya saat dikunjungi INDOSPORT di Kantornya.
"Setelah kita survey ternyata ada pabrik yang mampu memproduksi bola basket dengan jumlah yang kita inginkan. Tempatnya tidak jauh juga dari Surabaya di Pasuruan, ini 100 persen buatan lokal," lanjutnya.
Salah satu latihan di DBL Academy.Meskipun bola basket tersebut buatan lokal ternyata produsen tersebut sudah berpengalaman memproduksi bola basket dengan merk-merk terkenal. "Kualitasnya juga tak kalah dengan merk yang sudah ada sekarang," bebernya.
"Sebelum kita pakai produk bola basket lokal ini kita pernah gandeng apparel bola basket, tapi seiring berjalannya waktu peminat anak SMA semakin meningkat dan akhirnya mereka kewalahan," imbuh Azrul Ananda.
Sejak saat itulah bola basket produksi Pasuruan itu resmi menjadi bola basket untuk kompetisi DBL hingga sekarang. Bahkan bola basket ini sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi para pelajar yang menyukai olahraga basket.
Terus ikuti berita olahraga basket di INDOSPORT.COM