Meski Lolos ke Final, Pelatih Stapac Jakarta Sesalkan Penampilan Buruk Anak Asuhnya

Sabtu, 9 Maret 2019 22:35 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Juni Adi
© Humas IBL
Stapac Jakarta vs Pacific Caesar Surabaya. Copyright: © Humas IBL
Stapac Jakarta vs Pacific Caesar Surabaya.

INDOSPORT.COM - Stapac Jakarta akhirnya berhasil meraih kemenangan susah payah, saat melawan Pacific Caesar di leg kedua semifinal IBL 2018/19 pada Sabtu (09/03/19).

Bermain di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro, Jakarta, Stapac menang dengan skor 81-75. Dengan hasil tersebut, Stapac memastikan diri lolos ke babak final IBL musim ini. 

Meski meraih kemenangan dan lolos ke partai puncak, pelatih Stapac, Giedrius Zibenas mengaku masih belum puas atas penampilan skuat asuhannya tersebut saat mengalahkan Pacific Caesar Surabaya.

"Saya merasa kami tidak layak menang, pemain tidak mengikuti game plan yang ada, Saya ingin meminta maaf kepada seluruh penggemar Stapac, karena mereka harusnya melihat penampilan yang lebih baik dari ini," katanya usai pertandingan.

© INDOSPORT/Shintya Anya Maharani
Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas. Copyright: INDOSPORT/Shintya Anya MaharaniPelatih Stapac, Giedrius Zibenas.

"Dari awal permainan, mereka sudah menampilkan body language yang buruk. Hari ini kami menang, tapi penampilan kami buruk," sesalnya.

Pada laga kali ini, angka terbanyak dicatat oleh pemain asing, yakni Kendal Yancy dengan 27 angka dan 10 rebound. Lalu Savon Rafiyq Goodman dengan 11 angka dan 10 rebound.

Selain maju ke final, tiga pemain Stapac mendapat penghargaan individual. Mereka adalah Widyanta Putra Teja sebagai Most Improved Player of The Year, Agassi Goantara sebagai Rookie Of The Year, dan Abraham Damar Grahita sebagai The Best Sixht Man Award.