Stapac Jakarta Ingin Mundur dari Kompetisi, IBL Beri Larangan Tegas

Jumat, 16 Agustus 2019 21:18 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Arif Rahman/INDOSPORT
IBL tidak ingin Stapac Jakarta mundur di kompetisi musim 2019/20. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
IBL tidak ingin Stapac Jakarta mundur di kompetisi musim 2019/20.

INDOSPORT.COMIBL (Indonesian Basketball League) memberikan sikap tegas mengenai pengajuan surat undur diri Stapac Jakarta. Badan penyelenggara liga basket nasional itu akan segera mencari jalan keluar karena tidak ingin Stapac absen di musim 2019/20.

Stapac ingin mengundurkan diri dari IBL karena hampir seluruh pemainnya dipanggil Timnas Indonesia. Dengan menyisakan sekitar tiga pemain, mereka merasa tidak siap untuk mempertahankan apa yang mereka rengkuh pada musim 2018/19 lalu.

Tim yang bermarkas di Jakarta itu sebenarnya mendukung rencana Timnas Basket Indonesia yang bersiap untuk ajang FIBA World Cup 2023. Namun, harga mahal pelatih Giedrius Zibernas dari Lithuania dinilai membuat Stapac merasa sia-sia jika tak diperkuat pemain terbaiknya.

Untuk mengatasi hal tersebut, IBL akan menggelar pertemuan dengan Perbasi serta para pemilik klub pada akhir Agustus. Dengan pertemuan tersebut, Stapac yang merupakan juara IBL 2018/19 diharapkan tetap akan mengikuti kompetisi.

Selain itu, IBL berdalih bahwa Stapac bukanlah satu-satunya tim yang harus kehilangan banyak pemainnya. Pasalnya, Timnas Basket asuhan Rajko Toroman juga memanggil banyak pilar klub pesaing lainnya seperti Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya.

“Intinya, kami akan membicarakan sinkronisasi jadwal liga dan seleksi Timnas Basket Indonesia agar semua tetap berjalan. Beberapa hal terkait pemilihan pemain juga akan dibahas di sana,” ujar Junas Mardiansyah, Direktur IBL, dilansir dari situs Mainbasket.

“Pihak IBL sudah berbicara dengan Stapac. Namun, karena mereka mengirim surat, kami akan membalas secepatnya. Liga akan memberikan informasi selengkapnya tentang Timnas Basket (yang tidak mengganggu jalannya klub),” lanjutnya.

Rencana mundurnya Stapac sendiri membuat IBL 2019/20 terancam hanya diikuti oleh delapan klub. Pasalnya, Siliwangi Bandung belum lama ini didiskualifikasi sebagai peserta akibat masih memiliki tunggakan gaji pemain.