In-depth

John Stockton dan Efek Domino Warriors dalam Perkembangan Basket

Senin, 15 Juni 2020 19:42 WIB
Penulis: Farhan Naufal Iskandar | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© WallpaperAccess
Permainan Golden State Warriors yang mengutamakan efisiensi dalam mencetak poin membuat steal dan assist bukanlah faktor penting seorang pebasket. Copyright: © WallpaperAccess
Permainan Golden State Warriors yang mengutamakan efisiensi dalam mencetak poin membuat steal dan assist bukanlah faktor penting seorang pebasket.
Pengaruh Warriors

Setelah kita bicara soal hitungan matematika di atas, mari kita bicara soal suatu perubahan yang tak kasat mata.

NBA terus mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan yang memiliki dampak besar ialah fenomena dominasi Golden State Warriors (GSW) era Steve Kerr.

Ya, sistem permainan kecepatan tinggi dengan pemain berpostur kecil atau setara (small ball line-up), serta insting dan efisiensi tiga poin yang tinggi jadi ciri khasnya. Terbukti, dengan gaya ini, Warriors mampu menjadi juara sebanyak 3 kali dari 5 laga final berturut-turut.

Steve Kerr mencetuskan sebuah sistem permainan yang membuat para pemain harus memiliki satu skill set up yang lengkap, terutama efisiensi scoring yang tinggi (terlepas dari apapun posisinya).

Hal ini membuat fungsi posisi dalam permainan basket konvensional semakin bias. Selain itu, scoring juga jadi indikator utama dalam melihat kontribusi pemain dalam sebuah pertandingan. Semakin banyak pemain mencetak angka, maka semakin besar peluang memenangkan pertandingan.

Salah satu contoh yang menarik dari teori diatas ialah Ben Simmons. Dengan tinggi 208 cm, ia diposisikan sebagai point guard oleh Brett Brown. Penampakan yang aneh karena secara postur, seharusnya ia berposisi sebagai forward.

Ia diplot sebagai point guard karena memiliki skill passing di atas rata-rata. Namun, skill tersebut nampaknya tidak banyak membantu Philadelphia 76ers untuk bisa memenangi pertandingan. Simmons seringkali tidak dijaga ketat karena dinilai tidak memiliki kemampuan scoring yang tinggi.

Bisa dilihat bagaimana viralnya video saat LeBron James ditugaskan menjaganya. LeBron James memilih untuk memberinya jarak dan bergeser lebih ke dalam membantu rekannya menjaga big man 76ers di paint area.

Karena ia tahu, Simmons akan memilih untuk memberikan assist kepada rekan-rekannya, daripada memilih untuk mencetak angka, sebuah rahasia umum yang diketahui oleh lawan-lawan Simmons.

Fenomena ini membuat passing atau assist tidak menjadi aspek utama, jika berbicara soal kemenangan untuk sebuah tim. Karena, passing atau assist hanya menjadi bagian dari sebuah proses mencetak sebuah poin.

Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian juga setuju kalau permainan Golden State Warriors berbanding lurus dengan sulitnya memecahkan rekor John Stockton?