eSports

2 Tahun Lalu Juara, Tim eSports Dota 2 Ini Belum Terima Hadiahnya

Rabu, 13 Mei 2020 21:07 WIB
Penulis: Ester Marika | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© dotabuff.com
Apa jadinya jika para roster VGJ.Storm sudah bersusah payah merebut hadiah, tapi hasil kerja keras itu tidak dibayarkan? Copyright: © dotabuff.com
Apa jadinya jika para roster VGJ.Storm sudah bersusah payah merebut hadiah, tapi hasil kerja keras itu tidak dibayarkan?

INDOSPORT.COM - Menjadi atlet eSports nampaknya jadi profesi baru yang diimpikan banyak orang. Pasalnya, dengan hanya bermodalkan hobby bermain game mereka bisa mengantongi banyak rupiah. 

Terlebih lagi jika menang di sebuah kompetisi yang menawarkan hadiah dengan nilai yang sangat menggiurkan. Tapi, apa jadinya jika para pemain sudah bersusah payah merebut hadiah, tapi hasil kerja keras itu tidak dibayarkan?

Kejadian apes ini dialami oleh tim eSports DOTA 2, VGJ.Storm yang mengikuti turnamen GESC Thailand Dota 2 Minor di Thailand pada tahun 2018 lalu.

VGJ.Storm yang keluar sebagai pemenang berhak mengantongi 110 juta dolar Amerika atau sekitar Rp1,630 miliar. Sayangnya, sejak turnamen berakhir hingga sekarang, pihak penyelenggara yaitu Global Electronic Sports Championships (GESC) tidak juga menyerahkan hak VGJ.Storm tersebut.

Rupanya, ini bukan pertama kali dilakukan oleh GESC. Sebelumnya, GESC juga pernah menjadi penyelenggara turnamen Indonesia Minor, tapi belum ada transparansi mengenai nominal hadiah yang diserahkan ke tim pemenang, Evil Geniuses.

Dilansir dari dotesports, Valve sebagai pengembang game DOTA 2 akhirnya membawa kasus ini ke jalur pengadilan Singapura, dengan tuntutan GESC yang tidak membayarkan kompensasi pada para talent di dua turnamen Minor. 

Dari sebuah surat yang diterbitkan pada 30 Oktober 2018 lalu diketahui kalau GESC terlilit hutang lebih dari 750.000 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp11 miliar). Pengadilan pun sepakat menjual aset yang dimiliki GESC untuk membayarkan hutang kepada para pemain. 

Tapi, proses pengadilan mandek begitu saja dan hak pemain pun masih tetap belum dibayarkan hingga sekarang. Sebuah cuitan twitter @RivalryDota2 kembali mengangkat kasus ini ke permukaan seolah ingin mengingatkan tragedi yang terjadi berlarut - larut selama dua tahun ini.

Cuitan tersebut menyebutkan 5 nama roster VGJ.Storm dengan status unpaid yang kemudian di retweet secara sukarela oleh salah satu mantan roster DOTA 2 dengan akun twitter @Resolut1on. 

Ada juga twitter @keepingitKyle sang caster atau komentator DOTA 2 dan twitter @Blitz_Dota sang pelatih tim Liquid. Mereka muncul membalas cuitan tersebut dan mengaku memiliki nasib yang serupa. Hingga kini penyelesaian kasus ini masih berlangsung menunggu pengadilan mengeluarkan keputusan akhir pada beberapa bulan mendatang.