eSports

Timnas Indonesia Raih Hasil Memuaskan dari Singapura dan Korea Selatan

Minggu, 25 Juli 2021 10:47 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Isman Fadil
© PSSI
Pelatih timnas FIFAe Indonesia, Fadh Karim. Copyright: © PSSI
Pelatih timnas FIFAe Indonesia, Fadh Karim.

INDOSPORT.COM - Tim Nasional eSport Indonesia Baru saja melakoni dua laga uji coba. Yakni melawan Singapura dan Korea Selatan.

Dari laga uji coba ini, hasilnya cukup baik. Dimana saat melawan Singapura, kalah 2-0 (4-3 di Playstation dan 2-0 di konsol Xbox). Namun mereka bisa bangkit kembali untuk meraih kemenangan, saat melawan Korea Selatan 2-1.

Laga menghadapi Korea Selatan sangat seru. Di leg pertama, konsol Playstation (Korea berhasil menang dua kali, sementara Indonesia hanya sekali menang di tiga laga yang dimainkan).

Leg kedua, di konsol Xbox (kali ini Indonesia menang dua kali sementara lawan hanya sekali). Pertandingan berlanjut ke leg tambahan dimana harus ada yang menang, maka dari itu, keduanya kembali bermain di konsol Playstation mereka. Di laga terakhir, Indonesia menang 4-1.

Sebagai informasi tambahan, dalam pemusatan latihan ini, sebelumnya di tanggal 8 Juli 2021, Indonesia sudah lebih dahulu menjalani uji coba melawan Hongkong, dimana mereka meraih kemenangan telak 2-0.

Ketiga laga tersebut merupakan bagian dari rangkaian pemusatan latihan mereka, guna menghadapi turnamen FIFAe Nation Cup 2021 yang akan digelar di Copenhagen, Denmark pada 20-22 Agustus 2021 mendatang.

Usai menjalani total tiga laga uji coba sejauh ini, pelatih tim, Fadh Karim, menerangkan bahwa timnya banyak mengambil ilmu yang nantinya bisa diserap oleh tim ini.

“Perlahan demi perlahan chemistry masih dibangun untuk ketiga pemain, kami juga terus mencari line-up terbaik di masing-masing platform (Playstation dan Xbox). Yang jelas untuk ingin berbicara banyak di pentas dunia, kita masih harus kerja keras," ungkap Fadh.

Dirinya juga mengungkapkan kalau tidak banyak merubah pola permainan dan taktik. Namun dari uji coba ini Indonesia mengetahui kekuatan lawan.

"Pola dan permainan sebenernya kita tidak banyak berubah, masih mengandalkan area sayap untuk meta 2v2. Dari hasil memang Singapura adalah lawan paling kuat. Tapi dari sana kita belajar untuk lebih mempersiapkan diri terutama di console xbox yang mana bagi ketiga player ini masih tabu," jelasnya.