Jangan Cuma Gaya-Gayaan, Ini Tips Lari Maraton dari Seorang Profesional

Rabu, 21 September 2016 10:42 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Irfan Fikri
© Farah Hanifati/INDOSPORT
Kehebohan warga Jakarta, tua, muda dan anak-anak saat event Color Run 2016. Copyright: © Farah Hanifati/INDOSPORT
Kehebohan warga Jakarta, tua, muda dan anak-anak saat event Color Run 2016.
Jangan Sekedar Pamer

Atlet lari nasional, Agus Prayogo, menyebut jika para pelari pemula yang sering mengikuti ajang lari maraton ataupun lari santai harus benar-benar mempersiapkan diri. Terlepas dari alasan mereka mengikuti lomba lari untuk pamer eksistensi dengan foto selfie, namun persiapan cukup harus dilakukan jika ingin mengikuti ajang lari maraton.

“Kalau untuk pemula mungkin yang harus diperhatikan adalah persiapan atau latihan. Karena maraton adalah lari dengan jarak yang cukup ekstrem. Jadi jangan coba-coba lari maraton tanpa persiapan atau latihan,” ujar Agus kepada INDOSPORT.

Dari segi kesehatan, latihan rutin selama 30 menit juga dibutuhkan agar kita tak kaku saat berlari dengan jarak cukup jauh. Bhakan saat sudah dalam kondisi kelelahan, para pelari pemula tak dianjurkan untuk berjalan di pertengahan.

Menurut penelitian, lari yang bercampur dengan jalan kaki dapat memunculkan beberapa risiko yang cukup berbahaya.

Salah satunya berpotensi melemahkan kekuatan otot, padahal kekuatan otot menjadi kunci penting karenajika kekuatan otot meningkat, maka kecepatan lari pun turut meningkat dan  paru-paru serta jantung juga meningkat kekuatannya.

5