Sarengat telah mengharumkan nama Indonesia dengan memecahkan rekor lari se-Asia dan dua emas di tangannya pada Asian Games keempat tahun 1962. Sejak itu, dia menjadi perhatian banyak pihak.
Presiden Soekarno, yang saat itu sedang menggencarkan nilai-nilai nasionalisme, memujinya karena telah membangun karakter bangsa di mata dunia, lewat olahraga. Bung Karno bahkan mengandalkan Sarengat dalam mejalankan misi Nation Character Building, yang diembannya saat itu.
Jasa Sarengat terhadap negara juga telah membuat namanya dijadikan sebagai stadion berkapasitas 15.000 orang di kampung halamannya, Batang, Jawa Tengah. Stadion M. Sarengat ini menjadi markas bagi tim Persibat Batang, dan menjadi salah satu simbol kebanggan masyarakat Batang.
Namun apa yang telah Sarengat capai ternyata memiliki sejumlah cerita emosional. Setelah mengupas sepak terjangnya, Kamis lalu, kali ini INDOSPORT mengajak pembaca kembali mengenang pelari pertama asal Indonesia yang menjadi tercepat di Asia itu.