INDOSPORT.COM - Indonesia kembali torehkan prestasi di luar negeri dalam ajang kejuaraan panjat tebing internasional. Kali ini Indonesia akhirnya menganwinkan emas dalam turnamen The Belt and Road International Climbing Master Tournament 2018 di Huaian, China.
Yaitu Pangeran Septo Wibowo dari Indonesia yang mengalahkan wakil asal Rusia Rukin Sergei saat babak final dalam kategori men’s speed dengan perolehan catatan waktu 6,33 detik dan berhak mendapatkan medali emas.
Perebutan tempat ketiga akhirnya diraih Sabri yang melawan sesama negaranya sendiri yakni Muhammad Hinayah. Sabri menorehkan catatan waktu 6,28 detik sedangkan Hinayah menorehkan waktu 6,37 detik.
Beralih ke kategori women’s speed emas juga diraih oleh atlet Indonesia Aries Susanti Rahayu yang mengalahkan atlet tuan rumah He Culian. Aries meraih catatan waktu 8,86 detik sedangkan Culian mendapatkan waktu 7,93 detik.
Dan peringkat ketiga di cabang ini juga terjadi All Indonesian Final yang direbut oleh Indonesia yaitu Agustina Sari. Ia mengalahkan rekan senegaranya sendiri Nurul Iqamah dengan catatan waktu 6,28 detik yang berbanding 11,21 detik dengan Iqamah.
Atlet yang berangkat kali ini yaitu antara lain Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Sabri, Muhammad Hinayah, Veddriq Leonardo, Pangeran Septo Wibowo, Puji Lestari, Susanti Rahayu, Rajiah Sallsabillah, Agustina Sari dan Nurul Iqamah.
“Olimpiade Jepang itu tahun 2020. Kita tidak punya cukup waktu untuk bersiap. Apalagi, Pemerintah belum menetapkan Pelatnas untuk (Olimpiade) itu. Nah, kompetisi yang diikuti atlet-atlet kita di luar negeri sangat penting untuk menjaga performa,” ujar Ketua Umum PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Faisol Riza, dalam rilis yang diterima INDOSPORT.
Hasil kemenangan ini pun dipersembahkan untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Penulis: Abdullah Saputra
Ikuti Terus Berita Sport Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM