2014 Sampai 2019: Bagaimana Kinerja Jokowi di Dunia Olahraga Indonesia?

Kamis, 30 Mei 2019 14:05 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT. COM - Joko Widodo hampir merampungkan lima tahun masa jabatannya sebaga Presiden Republik Indonesia. Bila berkaca dari jagat olahraga, bagaimana kiprah kepemimpinan Jokowi sepanjang tahun 2014 hingga 2019?

Bila membicarakan kekurangan, tentu banyak sektor yang masih mengalami kendala. Sepak bola misalnya, sebagai cabang olahraga yang katanya paling populer di Indonesia, hingga kini belum juga meraih prestasi membanggakan.

Timnas Indonesia masih kesulitan bersaing di kancah dunia. Bahkan, untuk kawasan Asia Tenggara saja, Timnas Indonesia hasilnya sangat jeblok.

Dari tiga edisi terakhir, yakni Piala AFF 2014, 2016, dan 2018, Timnas Indonesia belum juga meraih satu trofi pun. Parahnya, pada edisi Piala AFF 2014 dan 2018, Timnas Indonesia langkahnya harus terhenti di babak grup.

Jokowi sendiri terbilang memiliki batasan untuk mengatur soal jagat sepak bola Indonesia dan PSSI. Hal ini berkaitan dengan adanya aturan FIFA yang melarang intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola sebuah negara.

Meski demikian, Jokowi sejatinya sudah mencoba mengembangkan sepak bola Indonesia dengan mengadakan kompetisi pra-musim Piala Presiden. Bekerja sama dengan PSSI, pemerintahan era Jokowi sudah empat kali menggelar Piala Presiden, yakni tahun 2015, 2017, 2018, dan 2019.

Piala Presiden sendiri jadi salah satu cara Jokowi untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia. Sebab, pada awal perhelatannya 2015 lalu, sepak bola Indonesia sedang tidak mempunyai kompetisi akibat sanksi FIFA yang diterima PSSI.

Itulah salah satu penggambaran kinerja pemerintahan Jokowi di jagat sepak bola. Bagaimana dengan cabang olahraga lainnya secara keseluruhan?

Kinerja pemerintahan Jokowi sangat disoroti ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 lalu. Secara teknis, kontingen Indonesia di dua ajang tersebut berhasil meraih prestasi yang di luar dugaan.

Pada Asian Games 2018, Indonesia mampu menempati urutan empat perolehan medali dengan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Raihan kontingen Indonesia di Asian Games melebihi target yang dibebankan sebelumnya, yakni 10 besar dan 16 medali emas.

Kiprah kontingen Indonesia di Asian Para Games juga melebihi target. Indonesia mampu mengoleksi 37 emas dan menempati posisi lima, padahal target yang dibebankan hanya minimal 16 emas dan peringkat delapan.

Prestasi para atlet tadi mungkin tak lepas dari bonus yang diberikan Jokowi. Pihak pemerintah memberikan jumlah bonus yang setara antara atlet di Asian Games dan Asian Para Games.

Kurang lebih, seperti itulah kiprah kinerja Jokowi selama lima tahun masa kepemimpinannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Sukses atau gagal?