Sumber Kekayaan Bambang Hartono, Atlet Asian Games yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Asia

Selasa, 3 September 2019 21:34 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Isman Fadil
 Copyright:

INDOSPORT. COM - Michael Bambang Hartono, konglomerat yang sempat jadi atlet Asian Games 2018 memiliki sejumlah sumber kekayaan fantastis. Apa saja?

Nama Michael Bambang Hartono sempat begitu mencuat tahun lalu. Khususnya pada ajang pesta olahraga benua Asia yang digelar di Indonesia, Asian Games 2018.

Michael Bambang Hartono yang terkenal sebagai konglomerat, tiba-tiba muncul sebagai salah satu atlet kontingen Indonesia. Ia mewakili Indonesia dan tampil berlaga di cabang olahraga Bridge.

Hebatnya, kiprah Michael Bambang Hartoni di ajang Asian Games 2018 turut menghasilkan prestasi. Bambang Hartono sukses meraih medali perunggu, usai kalah di semifinal Bridge nomor supermixed.

Walau kisah manis itu telah berlalu, nama Bambang Hartono tetaplah layak untuk dikenang. Seorang konglomerat seperti Bambang Hartono, mau mendedikasikan dirinya untuk mengabdi kepada negara di bidang olahraga.

Demi mengenang capaian Bambang Hartono tersebut, INDOSPORT.com lantas coba membuat ulasan khusus tentangnya. Berikut rangkuman soal sumber kekayaan Bambang Hartono, konglomerat yang jadi atlet di Asian Games 2018.

Situs Bloomberg belum lama ini merilis tentang daftar orang terkaya di benua Asia. Hebatnya, dari 20 orang yang masuk di daftar tersebut, nama Bambang Hartono mampu menempati urutan empat.

Total kekayaan Bambang Hartono disebutkan Bloomberg ke dalam nominal mata uang Amerika Serikat, yakni $32,5 miliar. Kalau mau dikonversi, harta Bambang Hartono sekitar Rp454 triliun.

Kekayaan Bambang Hartono tak lepas dari perusahaan yang dipimpinnya. Bambang Hartono memanglah seorang pemimpin dari dua perusahaan besar sekaligus, yakni Djarum dan Bank Central Asia.

Melimpahnya harta Bambang Hartono bermula kala ayahnya, Oei Wie Gwan, membangun sebuah perusahaan rokok, Djarum, pada 1950. Perusahaan tersebut kian lama berkembang sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia.

Setelah Oei Wie Gwan wafat, perusahaan Djarum diteruskan oleh anak-anaknya, yakni Bambang Hartono dan Budi Hartono. Duet Bambang-Budi Hartono lantas turut mengembangkan usaha dengan melakukan investasi ke Bank Central Asia (BCA).

Hasilnya luar biasa, Djarum dan BCA bisa beriringan menjadi perusahaan top Indonesia. Kedua perusahaan itu pun, segala pemasukannya hingga kini menjadi bagian dari sumber kekayaan melimpah Bambang Hartono.