In-depth

Gebrakan dan Kebijakan Besar yang Pernah Dibuat Imam Nahrawi Selama Jadi Menpora

Kamis, 19 September 2019 17:54 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dimas Ramadhan/INDOSPORT
Imam Nahrawi pernah melakukan sejumlah gebrakan selama menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Copyright: © Dimas Ramadhan/INDOSPORT
Imam Nahrawi pernah melakukan sejumlah gebrakan selama menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

INDOSPORT.COM - Terdapat gebrakan dan kebijakan yang pernah dibuat Imam Nahrawi selama jadi Menpora sebelum ditetapkan resmi sebagai tersangka oleh KPK.

Imam Nahrawi jadi tersangka kasus dugaan suap terkait dana hibah dari pemerintah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata dalam konferensi pers di gedung KPK, Rabu (18/09/19) sore.

"Dalam penyelidikan tersebut ditetapkan dua orang tersangka, yaitu Imam Nahrawi (Menpora) dan Miftahul Ulum (aspri Menpora)," ujar Alexander.

Wakil Ketua KPK itu juga tengah mempersiapkan surat pemanggilan kepada Imam Nahrawi agar menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Segera, nanti penyidik yang menentukan," ujar Alexander.

Selepas ditetapkan sebagai tersangka, Imam Nahrawi pun langsung bertemu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (19/09/19) pagi tadi.

"Saya menghormati apa yang diputuskan oleh KPK bahwa Pak Imam sudah menjadi tersangka karena urusan dana hibah dengan KONI," ujar Jokowi kepada awak media.

Lebih lanjut Jokowi juga membenarkan kalau Imam Nahrawi telah menyampaikan surat pengunduran diri jadi jabatan sebagai Menpora.

Meski begitu ternyata ada sederet gebrakan dan kebijakan yang pernah dibuat Imam Nahrawi ketika menjabat sebagai Menpora periode 2014-2019.

1. PSSI Dibekukan

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi menunjukan surat pencabutan pembekuan terhadap PSSI di Kantor Kemenpora, Rabu (11/05/16). Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTMenteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi menunjukan surat pencabutan pembekuan terhadap PSSI di Kantor Kemenpora, Rabu (11/05/16).

Setelah resmi menjabat sebagai Menpora, Imam Nahrawi langsung berhadapan dengan polemik yang dialami oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Sebab, sebelumnya PSSI mengalami dualisme yang sangat merugikan dunia sepak bola nasional. Imam Nahrawi pun akhirnya turun tangan untuk membenahinya.

Empat tahun silam, Imam Nahrawi membuat Surat Keputusan (SK) nomor 0137 tahun 2015 akan pembekuan PSSI. SK tersebut membuat PSSI tak bisa menggerakan roda kompetisi.

Sebelum penetapan SK tersebut, Imam telah berdiskusi panjang dengan berbagai pihak salah satunya BOPI lantaran sederet klub Liga Super Indonesia belum memenuhi verifikasi.

Hasilnya, tindakan yang dilakukan pemerintah pun mendapat atensi dari FIFA. Federasi Sepak Bola Dunia itu pun juga menjatuhkan sanksi pembekuan ke PSSI.

Karena ada aturan yang melarang pemerintah ikut campur dalam mengurus federasi sepak bola negara yang menjadi anggota FIFA. Namun pada Mei 2016, FIFA mencabut sanksi tersebut.

2. Atlet Berprestasi jadi PNS

© humas kemenpora
Menpora Imam Nahrawi melepas atlet pelajar Asean School Games. Copyright: humas kemenporaMenpora Imam Nahrawi melepas atlet pelajar Asean School Games.

Selain itu, Imam Nahrawi juga membuat gebrakan yang sangat jarang sekali dilakukan kepada atlet-atlet yang telah berprestasi untuk Indonesia.

Dimana atlet yang telah mengharumkan nama bangsa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baik itu dari ajang SEA Games 2017, ASEAN Para Games 2017, Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, hingga Olimpiade 2020, dan Paralimpiade 2020 nanti.

Puncaknya 285 atlet yang telah berprestasi telah menerima Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) dari Kemenpora pada April 2019.

Bahkan Imam Nahrawi mengusulkan kalau atlet yang meraih medali di Olimpiade 2020 nanti bisa langsung menjabat sebagai eselon II.

"Dalam bayangan saya langsung jadi eselon II atau eselon I, Pak Jokowi sudah merespons. Tapi kami harus membahasnya," papar Imam kepada awak media, April 2019.

3. Bonus Besar dan Cepat Cair

© Twitter.com/Imam Nahrawi
Pemberian bonus atlet berprestasi peraih medali Asian Games 2018 di Istana Negara Jakarta. Copyright: Twitter.com/Imam NahrawiPemberian bonus atlet berprestasi peraih medali Asian Games 2018 di Istana Negara Jakarta.

Terakhir, Imam Nahrawi juga membuat kebijakan dimana akan memberikan bonus besar kepada atlet yang berprestasi di Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2019.

Bagi atlet perorangan yang mendulang emas akan mendapat bonus sebanyak Rp1,5 miliar, lalu perak meraih Rp500 juta, dan perunggu mendulang Rp250 juta.

Pasca Asian Games 2018 berakhir, pemerintah pun dengan sigap mempercepat pencairan bonus yang dijanjikan begitu besar.

Penyerahan bonus tersebut dilakukan di Istana Negara, Jakarta, September 2018 lalu dimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung menyerahkannya kepada atlet.

Bonus itu, diberikan langsung dalam bentuk buku tabungan dan ATM Bank Rakyat Indonesia. Bahkan nominal didalamnya sesuai dengan prestasi si atlet.