Islah, Kasus Atlet Senam 'Tak Perawan' Shalfa Berakhir Secara Kekeluargaan

Senin, 16 Desember 2019 18:15 WIB
Penulis: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Indra Citra Sena
© Kuasa Hukum Shalfa Avrilia Sania
Pelatih senam nasional yang juga kepala pelatih senam Jawa Timur, Indra Sibarani berjabat tangan dengan ibu Shalfa. Minggu (15/12/19). Copyright: © Kuasa Hukum Shalfa Avrilia Sania
Pelatih senam nasional yang juga kepala pelatih senam Jawa Timur, Indra Sibarani berjabat tangan dengan ibu Shalfa. Minggu (15/12/19).

INDOSPORT.COM - Akhirnya, kasus atlet senam asal Jawa Timur yang tak bisa mengikuti SEA Games 2019 lantaran dituding sudah tidak perawan menemui kejelasan. Tim pelatih senam Persani dan orang tua Shalfa Avrilia Sania menempuh jalur kekeluargaan.

Mediasi kekeluargaan tersebut terjadi di Hotel Grand Surya, Kediri, pada Minggu (15/12/19). Usai mencapai titik temu mediasi antara kedua pihak, Persani memastikan Shalfa masih bisa membela Jawa Timur untuk ajang PON XX 2020 di Papua nanti. 

Kepastian itu disampaikan oleh pelatih senam nasional yang notabene kepala pelatih senam Jawa Timur, Indra Sibarani. Dia tak lupa minta maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan oleh perkara ini.

“Bapak ibu keluarga Shalfa kami datang untuk mohon maaf atas kejadian itu dan selanjutnya Shalfa akan berlatih kembali untuk tampil di PON. Kami jadikan kejadian ini sebagai pengalaman yang sangat berharga,” kata Indra Sibarani.

Dari pihak keluarga Shalfa Avrilia Sania diwakili kuasa hukum, Imam Muklas. Mereka menerima itikad baik serta permohonan maaf dari tim pelatih senam dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak.

“Alhamdulillah permasalahan ini selesai secara baik-baik. Kami pada prinsipnya mewakili keuarga Shalfa menerima permintaan maaf mereka. Shalfa juga bisa mewakili Jawa Timur untuk PON Papua 2020 nanti,” kata Imam Muklas pada Senin (16/12/19).

Proses mediasi antara tim pelatih senam dan keluarga Shalfa memang sangat diharapkan dan didorong oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung, Wali kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, dan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.