Olimpiade Ditunda Setahun, Jepang Rugi Ratusan Miliar Rupiah

Rabu, 25 Maret 2020 01:09 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis:Yanto/Indosport.com
Jepang, sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah, menyusul penundaan selama setahun akibat wabah virus corona. Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport.com
Jepang, sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah, menyusul penundaan selama setahun akibat wabah virus corona.

INDOSPORT.COM – Jepang, yang sedianya didapuk sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, harus menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah, menyusul penundaan turnamen multi-olahraga selama setahun akibat virus corona. 

Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersama dengan Pemerintah Jepang dan Panitia Olimpiade sepakat untuk menunda gelaran Olimpiade Tokyo 2020, Selasa (24/03/20).


Adanya wabah Virus Corona yang mengguncang beberapa negara, termasuk Jepang, jadi alasan utama penundaan Olimpiade yang dijadwalkan pada 24 Juli hingga 9 Agustus tersebut.

Dengan penyebaran virus Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan berakhirnya, maka penundaan tersebut akan berlangsung selama satu tahun. Artinya, Olimpiade 2020 mungkin akan digelar tahun depan.

Dilansir dari situs AFP, penundaan ini tentunya akan membuat Jepang, sebagai tuan rumah Olimpiade, merugi. Setidaknya, Negeri Sakura harus merelakan total biaya sekitar 1,35 triliun yen atau setara Rp172 triliun.

Jumlah kerugian tersebut dibagi antara kota Tokyo yang menghabiskan biaya 597 miliar yen (Rp76,2 triliun), Panitia Olimpiade Jepang yang menyumbang 603 miliar yen (Rp76,9 triliun), dan pemerintah pusat sebesar 150 miliar yen (Rp19,1 triliun).

Lebih dari itu, aktivitas bisnis di Jepang juga akan mengalami kerugikan. Pasalnya, sejumlah sponsor Olimpiade 2020 sudah mengeluarkan biaya sebesar 348 miliar yen (Rp44,4 triliun).

Terlepas dari kerugian secara finansial, Jepang juga akan mengalami kerugian di sektor pariwisata. Penundaan bisa menurunkan animo pengunjung luar negeri serta konsumsi umum di negara tersebut.

Padahal, perlu diketahui, industri pariwisata Jepang sebelum pandemi virus corona sudah sengsara karena pertikaian diplomatik dengan Korea Selatan yang memicu aksi boikot antar kedua negara.

Sementara itu, sejauh ini 4,5 tiket sudah terjual dengan 20 hingga 30 persen diantaranya dibeli oleh penonton internasional.

Update terbaru Selasa (24/3/2020) malam, pandemi virus corona telah menginfeksi 345 ribu orang dan 15.358 orang di seluruh dunia meninggal dunia. Di Indonesia sendiri, virus corona sudah semakin mengganas dengan jumlah total 686 kasus dan 55 orang dinyatakan meninggal dunia.