Stasiun TV Korsel Dikecam Usai Lecehkan Negara Peserta di Pembukaan Olimpiade 2020

Minggu, 25 Juli 2021 19:12 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© medcom
Saluran televisi Korea Selatan, MBC, mendapat kecaman publik dalam cara mereka menyambut Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © medcom
Saluran televisi Korea Selatan, MBC, mendapat kecaman publik dalam cara mereka menyambut Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Saluran televisi Korea Selatan, MBC, mendapat kecaman publik dalam cara mereka menyambut Olimpiade Tokyo 2020. Pasalnya mereka menggunakan gambar berbau stereotip negara-negara peserta saat menayangkan upcara pembukaan.

Sejumlah negara seperti Italia dan Norwegia diberi foto makanan yang mencerminkan keduanya yakni pizza dan ikan salmon. Akan tetapi negara lain tampak lebih dilecehkan.

Contohnya saja Ukraina yang diberi profil tragedi nuklir Chernobyl, Rumania diidentikkan dengan tokoh fiksi horor drakula, Haiti dengan kasus pembunuhan presidennya, Nepal dengan lukisan Gengis Khan dan masih banyak lagi. Untuk Korea Selatan sendiri, MBC memilih memasang foto boyband BTS.

Entah bermaksud menyelipkan komedi atau hal lain, namun khalayak jelas tidak menyukainya. Setelah terjadi protes di mana-mana akhirnya MBC mengeluarkan permintaan maaf melalui media sosial.

"Kami meminta maaf pada negara-negara yang merasa dilecehkan dan juga para pemirsa. MBC sudah menggunakan gambar dan keterangan yang tidak layak untuk memperkenalkan para peserta Olimpiade Tokyo pada upacara pembukaan di 23 Juli lalu," tulis MBC di Twitter.

"Semuanya dilakukan untuk mempermudah penonton memahami dan mengenali negara peserta yang mana hanya punya waktu sebentar di layar. Meski demikian kami tetap mengakui sudah tidak berpikir panjang. Ini adalah kesalahan yang besar,"

"Sekali lagi kami meminta maaf dan sangat menyesal. MBC memahami betapa serius masalah ini. Untuk selanjutnya kami akan melakukan penyelidikan terkait gambar dan keterangan untuk menentukan sikap selanjutnya. Produksi program olahraga juga akan dikaji ulang demi mencegah insiden serupa," tambah mereka lagi.