SEA Games 2017

Ada Aroma Kecurangan Malaysia (Lagi) di Cabor Jalan Cepat Putri SEA Games 2017

Kamis, 24 Agustus 2017 15:23 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© zing.vn
Elena Goh (Malaysia), atlet jalan cepat. Copyright: © zing.vn
Elena Goh (Malaysia), atlet jalan cepat.

Pada Rabu (23/08/17) kemarin, atlet jalan cepat nomor 10 km putri Malaysia, Elena Goh Ling Yin sukses mempersembahkan medali emas SEA Games 2017. Dengan catatan 52 menit 21,50 detik, Elena berhasil mengalahkan pesaing utamanya asal Vietnam, Thi Bich Ha.

Dilansir dari The Borneo Post, kemenangan Elena itu sendiri mengakhiri catatan buruk Malaysia dalam cabang olahraga jalan cepat SEA Games, yang belum pernah meraih medali emas dalam kurun waktu 18 tahun terakhir.

Sayangnya, keberhasilan Elena tersebut harus ternodai dengan munculnya isu tidak sedap. Elena disebut melakukan kecurangan dalam perlombaan dengan gerakannya yang dianggap menyalahi aturan perlombaan jalan cepat.

Hal tersebut seperti diberitakan oleh media ternama Vietnam, Zing. Dalam pemberitaannya, media tersebut menyebut Elena tidak melakukan gerakan jalan cepat, melainkan teknik berlari.

Hal tersebut dibuktikan dengan pengggalan foto yang memperlihatkan momen ketika kedua kaki Elena sama sekali tidak menyentuh tanah. Padahal dalam aturan lomba calan cepat, sudah jelas bahwa saat melangkah, salah satu kaki harus tetap menyentuh tanah.

Salah satu atlet jalan cepat Vietnam lainnya yang tidak bertanding di SEA Games 2017, Nguyen Thi Thanh Phuc mengatakan tidak habis pikir dengan kinerja wasit lomba yang membiarkan Elena, yang melanggar aturan sebagai pemenang.

© zing.vn
Elena Goh (Malaysia), atlet jalan cepat. Copyright: zing.vnElena Goh (Malaysia), atlet jalan cepat.

"Saya menyaksikan pertandingan itu dan melihat atlet tuan rumah menunjukkan gerakan yang tidak stabil. Di putaran terakhir, terlihat jelas dia terbang dan hal itu telah melanggar aturan teknis," ujar Thi Thanh.

Kejadian di cabor jalan cepat itu sendiri pun seolah menambah 'dosa' Malaysia yang beberapa kali atletnya diberitakan mendapat keuntungan sehingga bisa menjadi juara.

Masih terekam jelas di ingatan masyarakat Indonesia, saat Timnas Sepak Takraw Putri Indonesia akhirnya memilih walk out, lantaran kecewa dengan keputusan wasit yang selalu menguntungkan pihak Malaysia sebagai lawan.

16