Sean Gelael turun memperkuat tim Extreme Speed Motosport (ESM) bersama Antonio Giovinazzi (Italia) dan Tom Blomqvist (Inggris) yang didukung penuh sponsor utama Jagonya Ayam KFC Indonesia. Sean pun berhasil memenuhi target untuk finish di urutan kedua pada ajang balap tersebut.
"Tim bekerja sangat baik, kami juga balapan nyaris tanpa kesalahan, semua strategi berjalan bagus. Tentu ini hasil yang sangat bagus," ujar Sean setelah balapan.
"Sejak datang ke Shanghai, kami sudah yakin kalau posisi podium dalam jangkauan kami. Tom dan Antonio tampil luar biasa, sehingga kami bisa mendapatkan podium kedua," tambahnya.
Sean memang menjadi salah satu pembalap muda masa depan Indonesia, di usianya yang baru menginjak 20 tahun. Putra pasangan Ricardo Gelael dan Rini S. bono itu telah berkiprah di berbagai ajang balapan internasional bergengsi, seperti GP2.
Sama halnya dengan Rio Haryanto, Sean memang memulai langkah kariernya sebagai pembalap dari level bawah. Banyak yang membandingkan kehebatan keduanya, Sean pun kerap kali diklaim sebagai calon pembalap masa depan Indonesia penerus Rio.
Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam merintis karier. Sama-sama muda, hebat, dan berprestasi, namun Rio mungkin masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Sean yang notabene merupakan tuan muda, cucu konglomerat Indonesia, Dick Gelael.
Oleh karena itu, berikut INDOSPORT sajikan rangkuman kiprah Sean Gelael dan Rio Haryanto, dua pembalap muda yang membanggakan Indonesia: