Formula 1

Jelang GP Pembuka 2020, F1 Tinjau Dampak Kebakaran di Australia

Kamis, 9 Januari 2020 14:06 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© ultrahdwallpaper.in
Formula 1 (F1) meninjau dampak kebakaran di Australia yang nantinya mungkin bisa menghambat balapan pembuka musim 2020. Copyright: © ultrahdwallpaper.in
Formula 1 (F1) meninjau dampak kebakaran di Australia yang nantinya mungkin bisa menghambat balapan pembuka musim 2020.

INDOSPORT.COM – Jelang bergulirnya musim 2020, F1 meninjau dampak kebakaran lahan di Australia sebelum GP pembuka tahun ini diselenggarakan di Melbourne.

Kebakaran lahan yang terjadi sekitar sebulan yang lalu ini menjalar dan membakar hutan, kompleks perumahan, ladang, dan lain-lain, bahkan sampai membuat sejumlah hewan kehilangan tempat tinggalnya.

Kebakaran ini terjadi di sebagian besar Australia, tetapi pusatnya berada di New South Wales, Victoria, dan Australia bagian selatan. 

Dilansir dari laman F1i, dampak kebakaran tersebut membuat Canberra menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk sedunia. Asap kebakaran juga menyelimuti Melbourne, tempat balapan pertama F1 2020 rencananya akan digelar.

Kualitas udara di beberapa titik dinyatakan masih sangat buruk. Semua kegiatan di luar ruangan kebanyakan mengalami penundaan atau pembatalan. Bahkan, turnamen tenis Australia Terbuka terancam batal jika kualitas udara masih seburuk itu.

Sementara itu, F1 GP Australia rencananya akan diadakan dua bulan lagi dan para pihak yang terkait sedang melakukan peninjauan apakah GP pembuka musim 2020 tersebut dapat dan layak diadakan pada 15 Maret 2020.

Sementara menunggu hasil tinjauan yang dilakukan oleh para pihak terkait, para penggiat olahraga F1 pun turut menggalang dana untuk membantu korban-korban kebakaran lahan yang melanda Australia.

Pembalap Renault, Daniel Ricciardo, misalnya, telah bersedia melelang baju balapnya dan hasil lelang tersebut semuanya akan disumbangkan untuk para korban kebakaran lahan di Australia.