Formula 1

Profil Nicholas Latifi: Satu-satunya Rookie di Kejuaraan Formula 1 2020

Sabtu, 25 Januari 2020 14:21 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Berikut profil Nicholas Latifi, dari cerita perjalanan awal karier di dunia balap mobil hingga menjadi satu-satunya rookie di kejuaraan Formula 1 2020. Copyright: © Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Berikut profil Nicholas Latifi, dari cerita perjalanan awal karier di dunia balap mobil hingga menjadi satu-satunya rookie di kejuaraan Formula 1 2020.

INDOSPORT.COM – Berikut profil Nicholas Latifi, dari cerita perjalanan awal karier di dunia balap mobil hingga menjadi satu-satunya rookie di kejuaraan Formula 1 2020.

Nama Latifi mulai semakin dikenal lantaran ia berhasil naik kasta dari ajang Formula 2 ke kejuaraan Formula 1 pada musim 2020 ini dengan bergabung dengan tim Williams untuk menggantikan posisi Robert Kubica yang memutuskan hengkang pada akhir musim 2020.

Pembalap berusia 24 tahun itu merupakan anak dari seorang pengusaha keturunan Iran-Kanada, Michael Latifi yang memiliki perusahaan ternama Sofina Food Inc dan Nidala.

Latifi, yang juga merupakan mantan rekan balapan Sean Gelael di Formula 2 itu memulai kariernya di dunia balap di ajang karting atau gokart pada 2009 dan setahun kemudian sukses menjadi runner-up.

Kemudian ia berkompetisi di Continental Tire Sports Car Challenge bersama Rehagen Racing dengan mengendarai Ford Mustang GT dan sempat menjuarai kejuaraan Florida Winter Tour –Rotax DD2 pada 2012.

Di tahun yang sama, ia mulai menjajal turnamen balap yang lebih bergengsi di Italian Formula 3 Championship dan menduduki peringkat ke-7.

Satu musim kemudian, ia membalap dalam beberapa seri termasuk Masters of Formula 3, British Formula 3 Championship, dan FIA European Formula Three Championship, semuanya bersama tim Carlin Motorsport.

Sukses di ajang Formula 3, pembalap berkebangsaan Kanada itu melakukan debutnya di Formula Renault 3.5 Series dan mendapat peringkat ke-11 pada 2015 dan dilanjutkan dengan balapan Porsche Carrera Cup Great Britain. Ia juga sempat berkompetisi di GP2 Series dan Macau Grand Prix pada 2014.

Berkat kariernya yang terus melesat lantaran mampu membalap dengan apik, ia pun direkrut untuk menjadi test driver bagi tim Renault di balapan kasta tertinggi. Ia mengendarai mobil Formula 1 untuk pertama kalinya dalam tes pada 5 Mei 2016, menyelesaikan 140 lap di Silverstone.

Karier yang Cemerlang di Formula 2

Berkat sepak terjangnya mengikuti sejumlah balapan regional dan internasional, Nicholas Latifi akhirnya membalap di ajang FIA Formula 2 Championship dan bergabung bersama tim DAMS pada 2017. Dalam musim debutnya, ia sukses menyabet posisi kelima dengan sekali menjadi juara dan meraih 9 podium.

Meski sempat apik menjalani musim debutnya, akan tetapi kariernya sempat merosot lantaran hanya mampu menduduki peringkat kesembilan dengan mencatatkan satu kali juara dan tiga podium pada musim 2018.

Pada musim yang sama, setelah menjadi test rider bagi Renault, ia kemudian memutuskan untuk hijrah dan menjadi pembalap penguji bagi tim Racing Point Force India di Formula 1.

Tak ingin mengulangi musim yang buruk, Latifi pun berusaha untuk meningkatkan performanya yang kemudian membuatnya melejit dengan mengakhiri musim Formula 2 2019 dengan menjadi runner up dengan meraih empat kemenangan dan delapan podium di belakang Nyck de Vries selaku sang juara.

Naik Kasta ke ajang Formula 1

Berkat kesuksesannya menjadi runner-up di Formula 2 2019 mampu mengantarkan Latifi naik kasta untuk membalap di kejuaraan balapan mobil paling bergengsi di dunia yakni Formula 1 lantaran resmi bergabung dengan tim Williams.

Kehadirian Latifi di tim Williams yakni untuk menggantikan posisi Robert Kubica. Ia akan menjadi tandem bagi George Russel dan menjadi satu-satunya rookie di musim 2020 ini.

Sebenarnya, Latifi sendiri bukanlah sosok asing di tim yang pernah memenangi sembilan gelar juara dunia konstruktor ini, lantaran ia merupakan pembalap cadangan yang telah enam kali tampil di sesi latihan bebas untuk tim asal Inggris tersebut.

Rekan setim George Russel itu juga nantinya akan menggunakan nomor balap mantan juara dunia Formula 1 (F1), Nico Rosberg yakni nomor balap 6 yang pernah digunakan Rosberg saat meraih juara pada musim 2016 silam bersama Mercedes.

Sosok Latifi juga membawa berkah bagi tim Williams karena mendapatkan banyak sponsor. Baru-baru ini, tim yang digawangi oleh George Russell tersebut menjalin mitra dengan dua perusahaan besar.

Williams diketahui kini menjalin kerja sama dengan Lavazza yakni salah satu merek kopi terkenal di Italia dan Kanada di mana hak distribusinya dimiliki oleh keluarga Latifi sendiri, serta Royal Bank of Canada yang sebenarnya sudah mendukung Latifi sejak 2014 silam.

Maka tak heran jika kehadiran sosok Nicholas Latifi juga sangat dinantikan oleh penggemar Formula 1 lantaran dirinya memiliki kiprah yang cukup apik di dunia motorsport dan bisa membuat kejuaraan bergengsi tersebut semakin menarik.