Formula 1

4 Pekerja Mercedes Pernah Bully Seorang Muslim, Hamilton Serasa Dikhianati

Jumat, 8 Mei 2020 13:14 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Lanjar Wiratri
© Mark Thompson/GettyImages
Lewis Hamilton merasa ikut tersakiti usai empat pekerja tim Mercedes pernah melakukan perundungan atau mem-bully koleganya yang beragama Islam. Copyright: © Mark Thompson/GettyImages
Lewis Hamilton merasa ikut tersakiti usai empat pekerja tim Mercedes pernah melakukan perundungan atau mem-bully koleganya yang beragama Islam.

INDOSPORT.COMLewis Hamilton merasa ikut tersakiti usai empat pekerja tim Mercedes pernah melakukan perundungan atau mem-bully koleganya yang beragama Islam.

Diketahui tim Mercedes telah melakukan langkah tegas kepada empat pegawainya tersebut, lantaran terbukti telah mengindimidasi dan mengejek koleganya yang muslim.

Empat pekerja itu telah melakukan penghinaan salah satunya dengan menyebar komentar provokatif di dunia maya, termasuk saat umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Tanpa pikir panjang, tim Mercedes memecat mereka karena dianggap telah melanggar hak kesetaraan yang berlaku di markas mereka di Northamptonshire.  

Melansir dari laman The Guardian, hal ini nyatanya turut menyakiti hati Lewis Hamilton. Pasalnya, pembalap asal Inggris tersebut merupakan salah satu atlet yang aktif memerangi rasialisme. Maka tak heran jika sikap tak terpuji karyawan tim berjuluk The Silver Arrows turut membuatnya merasa dikhianati.

"Sangat gila, rasisme masih sangat menonjol di dunia ini. Kasus ini adalah masalah nyata yang menyedihkan untuk dilihat. Sepertinya tidak akan banyak yang berubah dalam beberapa tahun ke depan," ujar Lewis Hamilton saat mengomentari rasisme yang masih marak di dunia olahraga. 

Menurut penuturan bos Mercedes, Toto Wolff, sikap anti rasialisme yang ditunjukkan oleh Hamilton lantaran ia memiliki pengalaman buruk saat masih kecil yakni menjadi korban rasisme itu sendiri dan telah menjadi trauma dalam hidupnya.

Maka tak heran jika Lewis Hamilton sangat membenci dan menganggap masalah rasisme sebagai kasus berat, yang harus diberantas dan dicegah terutama di dunia olahraga.