Formula 1

Seluruh Tim F1 Setuju Tanda Tangani Concorde Agreement, Apa Itu?

Kamis, 20 Agustus 2020 18:40 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Formula 1.com
Seluruh tim Formula 1 (F1) sepakat untuk menandatangani Concorde Agreement, sebagai bentuk komitment di kejuaraan jet darat paling bergengsi di dunia. Copyright: © Formula 1.com
Seluruh tim Formula 1 (F1) sepakat untuk menandatangani Concorde Agreement, sebagai bentuk komitment di kejuaraan jet darat paling bergengsi di dunia.

INDOSPORT.COM – Seluruh tim Formula 1 (F1) sepakat untuk menandatangani Concorde Agreement, sebagai bentuk komitment di kejuaraan jet darat paling bergengsi di dunia.

Perjanjian Concorde ialah kontrak antara FIA, F1 Grup dan para tim F1 yang menentukan persyaratan kontrak kerja para tim yang bersaing dalam kejuaraan tersebut, serta pembagian pendapatan dari ‘penjualan’ kejuaraan, di mana kesepakatan sebelumnya akan habis pada akhir tahun ini.

Melansir dari laman F1, 10 tim yang ada di F1 telah sepakat menyatakan komitmennya untuk lima tahun ke depan, atau dari awal tahun 2021 hingga musim 2025 mendatang.

Dalam perjanjian ini, tim Ferrari tetap akan mendapatkan hak istimewa berupa uang tambahan mengingat tim asal Moranello, Italia tersebut merupakan tim tertua dan bersejarah di ajang F1.

“Perjanjian Concorde menjamin masa depan yang stabil untuk kejuaraan F1. Selama 71 tahun berdiri, kejuaraan ini telah berkembang dengan pesat baik dalam aspek keselamatan, teknologi dan lain-lain, serta menegaskan bahwa babak baru yang lebih baik akan segera di mulai,” kata Jean Todt, selaku Presiden FIA.

Sementara itu, terdapat perombakan regulasi untuk musim depan, yang bertujuan membuat balapan semakin ketat dan memangkas kesenjangan finansial antar tim. Namun regulasi ini baru akan berlaku pada 2022 mendatang karena terkena imbas dari wabah virus corona (COVID-19).

Regulasi tersebut salah satunya ialah tidak boleh melebihi anggaran tim senilai 145 juta dolar AS (Rp2,1 triliun) dan akan menjadi 140 juta dolar AS (Rp2 triliun) pada 2022 dan 135 juta dolar AS (Rp1,9 triliun) hingga musim 2025.