MotoGP

Puji WSBK Mandalika, Promotor MotoGP Minta Negara Lain Tiru Indonesia

Sabtu, 15 Januari 2022 08:20 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© MotoGP
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, meminta negara-negara tuan rumah MotoGP meniru sistem yang digunakan Indonesia saat menggelar WSBK di Mandalika. Foto: MotoGP Copyright: © MotoGP
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, meminta negara-negara tuan rumah MotoGP meniru sistem yang digunakan Indonesia saat menggelar WSBK di Mandalika. Foto: MotoGP

INDOSPORT.COM – CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, meminta negara-negara tuan rumah MotoGP meniru sistem yang digunakan Indonesia saat menggelar WSBK di Mandalika.

Seiring  makin dekatnya gelaran MotoGP 2022 yang akan diawali dengan tes pramusim pada bulan Februari dan seri pembuka yakni MotoGP Qatar pada awal Maret, pernyataan mengejutkan datang dari Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports yang menjadi promotor MotoGP.

Dalam sebuah forum di Madrid, ia menegaskan akan membatalkan balapan jika negara tuan rumah menerapkan aturan karantina 14 hari.

“Jika kami dipaksa menjalani karantina 14 hari, jawaban kami jelas. Kami tidak akan berangkat (ke lokasi). Itu batasan kami,” kata Carmelo Ezpeleta seperti dilansir Mundo Deportivo.

Meski demikian, lebih lanjut ia meminta negara-negara tuan rumah menyiapkan sistem lain dengan meminta bukti vaksinasi dan berbagai dokumen lain.

“Mereka bisa meminta kami menunjukkan sertifikat vaksinasi atau dokumentasi lain yang sudah kami miliki tahun lalu.”

Lebih lanjut, Ezpeleta menyebut sistem yang sama musim lalu salah satunya dilakukan di Indonesia saat menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK) di Mandalika dan dinilai berjalan baik.

“Sistem itu dilakukan di Amerika Serikat dan Malaysia atau Indonesia, di mana kami menggunakannya pada seri terakhir WSBK tahun lalu (di Mandalika) dan itu berjalan baik.”

Meski demikian, Ezpeleta tak menutup peluang ada balapan yang batal digelar musim ini. Namun, ia memastikan bahwa dari 21 balapan yang dijadwalkan, minimal ada 19 seri yang akan berlangsung.

“Dari sudut pandang kami, uji coba pramusim di Malaysia dan Indonesia akan membuktikan situasi terbaru dan (berharap) kondisinya tidak akan memburuk. Tapi jika perkembangannya tidak bagus, target kami adalah menggelar 19 balapan dari 21 balapan yang direncanakan.”