Formula 1

Tak Hanya Dipecat, Mantan Race Director F1 Dapat Ancaman Pembunuhan

Kamis, 3 Maret 2022 12:50 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Formula 1.com
Michael Masi, mantan race director F1 menerima ancaman pembunuhan setelah seri penutup Formula 1 2021 di Abu Dhabi yang kontroversial. Copyright: © Formula 1.com
Michael Masi, mantan race director F1 menerima ancaman pembunuhan setelah seri penutup Formula 1 2021 di Abu Dhabi yang kontroversial.

INDOSPORT.COM - Michael Masi, mantan race director F1 menerima ancaman pembunuhan setelah seri penutup Formula 1 2021 di Abu Dhabi yang kontroversial.

Kepala Tim Red Bull Christian Horner mengklaim bahwa mantan direktur balapan FIA Michael Masi menerima ancaman pembunuhan menyusul “ulahnya” di final Abu Dhabi pada 2021.

Pekan lalu, pria asal Australia tersebut dipecat sebagai direktur balapan setelah keputusannya terkait safety car-nya yang sirkuit Yas Marina.

Keputusan itu menyebabkan Max Verstappen diuntungkan dan menyalip saingan beratnya Lewis Hamilton dalam pertarungan di putaran terakhir.

Imbasnya, Hamilton pun gagal memecahkan rekor untuk menjadi juara dunia F1 ke-8 kali dan Masi diserang karena perbuatannya yang dinilai fatal.

Christian Horner, yang pembalapnya yakni Verstappen memenangkan gelar pertamanya di Abu Dhabi, mengungkapkan bahwa Michael Masi menjadi sasaran pembunuhan.

Horner juga mengungkapkan bahwa, keluarga Masi juga menjadi sasaran pembunuhan setelah musim Formula 1 2021 tersebut berakhir.

"Kurangnya dukungan yang ditunjukkan kepada Michael sangat mengecewakan, terutama untuk masalah kesehatan mental itu penting," kata Horner kepada pers, dikutip dari Marca.

"Mendengar bahwa keluarganya dan dia menerima ancaman pembunuhan tentu itu tidak dibenarkan.”

“Banyak tekanan diberikan pada FIA untuk menangani kasus itu. Saya menjelaskan dalam pertemuan pekan lalu di London bahwa seharusnya ada lebih banyak dukungan untuknya. Saya kecewa karena tidak ada yang mau mengutarakan pendapat itu.

"Saya telah berbicara dengan Michael untuk mendoakan yang terbaik untuknya. Tapi seluruh pengalaman itu amat sangat sulit baginya."