Formula 1

Dikritik Karena Terapkan Strategi Ban Keras untuk Charles Leclerc, Ferrari Buka Suara

Senin, 1 Agustus 2022 15:59 WIB
Penulis: Akwila Chris Santya Elisandri | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© REUTERS/Andrej Isakovic
Max Verstappen (Red Bull) dan Lewis Hamilton (Mercedes) di F1 GP Arab Saudi (06/12/21). Copyright: © REUTERS/Andrej Isakovic
Max Verstappen (Red Bull) dan Lewis Hamilton (Mercedes) di F1 GP Arab Saudi (06/12/21).

INDOSPORT.COM – Strategi Ferrari di F1 GP Hungaria yang menerapkan ban keras kepada Charles Leclerc tampaknya membuat tim asal Italia itu kena semprot habis-habisan.

Diketahui, Charles Leclerc hanya mampu finis di posisi keenam F1 GP Hungaria. Hal itu ditengarai karena keputusan Ferrari yang menerapkan ban keras kepada mobilnya.

Stratagi penerapan ban keras tersebut akhirnya harus membuat pembalap asal Monako itu harus terpuruk. Kejadian dan hasil ini tentu berbanding terbalik dengan pernyataan Ferrari yang ingin tampil jor-joran di F1 GP Hungaria.

Mobil yang kompetitif, sirkuit yang sesuai dengan karakter F1-75 serta kemampuan Charles Leclerc dan Carlos Sains membuat kepala tim, Mattian Binotto mematok finis 1-2 di GP Hungaria.

Namun, alih-alih memenangi lomba atau finis posisi 1-2 pada Minggu (31/07/22), Sainz dan Leclerc justru harus tercecer dari posisi awal star mereka.

Mengawali balapan di posisi start kedua dan ketiga, Leclerc dan Sainz harus puas mengakhiri finis mereka di peringkat keempat dan keenam.

Dilansir dari Motorsport.com, atas hasil dan strategi penerapan ban keras itu, akhirnya Mattia Binotto selaku kepala tim buka suara.

“Ketika kami memasang (ban) hard, simulasi kami adalah itu bisa menjadi beberapa lap (dengan) pemanasan yang sulit,” tutur Binotto.

“Kami mencoba untuk melindungi posisi dari Max (Verstappen). Pasti akan terlalu lama untuk soft. Ya, itu akan sulit di awal tugas, tapi itu akan kembali pada akhir,” pungkas Binotto.