x

5 Rekor Unik tapi Miris Sepanjang Sejarah F1, Pasti Tak Ada yang Mau Punya

Kamis, 27 April 2023 19:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Sepanjang sejarahnya, Formula 1 (F1) punya sederet rekor menarik. Foto: Peter J Fox/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Layaknya sepak bola, bulutangkis, basket, dan olahraga-olahraga lainnya, Formula 1 (F1) juga punya sejarah panjang dan sederet rekor menarik.

Selama ini publik mungkin sudah mengenal para legenda hebat F1 seperti Michael Schumacher, lalu Ayrton Senna, dan masih banyak lagi.

Begitu pula rekor-rekor hebat yang pernah ditorehkan para rider macam Lewis Hamilton maupun Max Verstappen, misalnya.

Namun bagaimana dengan rekor-rekor unik nan menarik namun di sisi lain juga menyedihkan? Tentu saja ada.

Hanya saja, nampaknya tidak akan pernah ada pebalap yang ingin namanya ada di daftar tersebut. Meski miris, berikut beberapa yang telah dirangkum INDOSPORT.

Baca Juga

Sir Stirling Moss

Berdasarkan catatan Planet F1, Stirling Moss memegang rekor peraih gelar runner-up terbanyak yang tidak pernah sekali pun memenangkan kejuaraan dunia.

Ia pernah memenangkan 16 dari 66 balapan, mengantongi sejumlah poin, dan setidaknya meraih satu kemenangan pada periode 1955 sampai dengan 1961.

Baca Juga

Nah, empat musim pertamanya dari periode tersebut, Stirling Moss finis sebagai runner-up ketika podium juara diraih Juan Manuel Fangio (3 kali) dan Mike Hawthorn (1 kali).

Setelahnya, pencapaian Stirling Moss terus-terusan berada di bawah peringkat kedua sampai akhir kariernya tiba.

Stirling Moss mengalami kecelakaan di Goodwood pada 1962. Ia meninggal dunia di kediamannya di London pada 2020 di usia 90 tahun karena sakit berkepanjangan.

Baca Juga

1. Teo Fabi dan Charles Pic

Sepanjang sejarahnya, Formula 1 (F1) punya sederet rekor menarik. Foto: Peter J Fox/Getty Images.

Teo Fabi

Beralih ke rekor lainnya yakni pole position terbanyak namun gagal memimpin dalam balapan, yakni Teo Fabi.

Mantan pebalap asal Milan tersebut pernah tiga kali menjadi yang tercepat di sesi kualifikasi, masing-masing untuk Toleman 1985 dan Benetton 1986 (2 kali).

Akan tetapi, ia sama sekali tidak berhasil memimpin balapan dari posisi terdepan dari tiga event itu, meski berhasil meraih pole position.

Selain F1, pria bernama lengkap Teodorico Fabi ini juga berkompetisi di F2, F3, IndyCar, ajang balapan sport car.

Ia juga sempat menasbihkan diri sebagai pebalap F1 aktif yang berpartisipasi di Indy500 pada 1984, sebelum Fernando Alonso pada 2017.

Baca Juga

Charles Pic

Selanjutnya ada rekor pebalap yang paling banyak disalip dalam kurun waktu satu musim. Ia adalah Charles Pic yang tapil di F1 selama dua musim pada 2012 dan 2013.

Ia pertama debut untuk Marussia pada 2012 dan mengakhiri karier F1-nya bersama Caterham pada 2013 setelah disalip sebanyak 70 kali.

Baca Juga

Usai berhenti jadi pebalap, Charles Pic terjun ke manajemen logistik Charles Andre Group, dengan jabatan managing director bagian aset.

Kini, ia berkecimpung sebagai pemilik tim motorsport asal Prancis, DAMS, yang ia beli pada Februari 2022 lalu.

DAMS sendiri berkompetisi di ajang F2 dan Formula E.

Baca Juga

2. Sebastian Vettel dan Luca Badoer

Sepanjang sejarahnya, Formula 1 (F1) punya sederet rekor menarik. Foto: Peter J Fox/Getty Images.

Sebastian Vettel

Mantan pebalap Ferrari ini pernah menorehkan catatan waktu tercepat untuk urusan mendapatkan penalti. Tidak lama-lama, ia hanya butuh 6 detik!

Peristiwa itu terjadi saat ia sedang berpartisipasi di free practice bersama BMW Sauber di F1 GP Turki 2006.

Gara-gara melanggar batas kecepatan, ia pun didenda 1.000 dolar. Pada waktu itu usianya pun masih sangat muda, 19 tahun.

Luca Badoer

Eks pebalap asal Italia ini memiliki catatan start terbanyak dalam balapan (50) namun mirisnya gagal mengamankan satu pun poin dari pencapaian tersebut.

Luca Badoer sempat menjadi test driver Ferrari sejak pergantian milenium baru dan mendapat kans kembali ke F1 pada 2009.

Saat itu, dia didapuk sebagai pengganti Felipe Massa yang cedera. Ia pun tampil di GP Valencia dan Spa tapi gagal meraih hasil yang impresif.

Buntutnya, ia pun digantikan oleh Giancarlo Fisichella di GP selanjutnya yakni di Italia. Lalu pada 2010 Luca Badoer memutuskan mundur dari pekerjaannya di Ferrari.

Tidak lama setelah mundur, dalam sebuah kesempatan ia sempat mengutarakan penyesalannya yang terdalam karena hanya dua kali membalap untuk Scuderia Ferrari.

Sumber: planetf1.com

F1Sebastian VettelFormula 1Berita OlahragaBerita F1

Berita Terkini