Oase

Sorot Program Revolusi Mental Jokowi, Eks Politisi Demokrat Sebut Susi Pudjiastuti Sakit Hati

Jumat, 12 November 2021 19:02 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut Susi Pudjiastuti sakit hati karena tak lagi jadi menteri pasca yang bersangkutan menyoroti program revolusi mental Presiden Joko Widodo.

Anggapan itu dilontarkan Ferdinand dalam kicauannya di Twitter setelah akun Susi menyoroti program revolusi mental dalam sebuah unggahan poster.

"Perubahan politik seseorang itu wajar sebagai bagian dari dinamisnya politik yang dipengaruhi oleh pandangan politik seseorang," kata Ferdinand dalam akun Twitternya @FerdinandHean3, Jumat (12/11/2021).

Meski demikian, menurut Ferdinand yang dilakoni  Susi bukanlah tentang dinamisnya politik. Namun nuansanya dilandasi rasa sakit hati setelah tak menjabat sebagai menteri.

"Tapi yang dilakoni oleh @sudipudjiastuti bukanlah tentang dinamisnya politik, tapi nuansanya dilandasi rasa sakit hati setelah tak menjabat. Itu sikap menjijikkan," ucapnya.

Seperti diketahui, tanggapan Susi Pudjiastuti mengenai revolusi mental Presiden Jokowi ini dituangkan lewat akun Twitternya. Ini berawal saat mantan wartawan Tempo Farid Gaban memposting gambar poster yang berisi tulisan mengenai revolusi mental Presiden Jokowi. 

"Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut Revolusi Mental {Joko Widodo)." tulisan yang tertera di dalam poster bergambar wajah Jokowi yang diunggah Farid Gaban. 

Dalam keterangan postingannya itu, Farid Gaban menulis "Dulu saya terpukau dengan kata-kata ini. Kupikir serius." cuit Farid Gaban dalam keterangan foto poster tersebut. 

Cuitan Farid Gaban mendapat komentar dari Susi Pudjiastuti.  "Me too pak," tulis Susi Pudjiastuti menanggapi cuita Farid Gaban.

Baca Artikel Asli di AkuratCo