AS Terbuka 2017

Juarai AS Terbuka 2017, Sloane Stephens Buka Sejarah Baru

Minggu, 10 September 2017 06:30 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

Final tunggal putri AS Terbuka 2017 menghadirkan kisah inspiratif dari perjuangan seorang Sloane Stephens. Petenis 24 tahun ini dinobatkan sebagai juara usai mengalahkan sesama petenis Amerika Serikat yang juga sahabatnya sendiri, Madison Keys.

Bertarung di Arthur Ashe Stadium, Stephens menang telak dalam dua set di laga yang berakhir dengan skor 6-3 dan 6-0 tersebut. Laga yang berakhir mengejutkan mengingat petenis 24 tahun itu tercatat sebagai pemain non unggulan, sementara Keys tampil sebagai unggulan ke-15.

© INDOSPORT
Sloane Stephens. Copyright: INDOSPORTSloane Stephens.

Laga AS Terbuka kali ini pun bermakna luar biasa bagi publik tuan rumah. All-American final akhirnya tercipta lagi setelah 15 tahun ketika Serena Williams menantang sang kakak, Venus, pada 2002 silam. Babak semifinal pun diisi oleh para petenis tuan rumah, Stephens mengalahkan Venus Williams dan Keys menumbangkan Coco Vandeweghe.

"Saya menjalani operasi pada Januari dan jika seseorang bilang saya akan menang AS Terbuka, saya akan bilang itu mustahil. Perjalanan ini luar biasa dan saya tak akan menukarnya dengan apa pun," komentar Stephens seusai laga, sebagaimana dikutip BBC.

"Madison adalah salah satu sahabat saya dalam tur. Saya tak akan mau melawan pemain lain. Saya bilang padanya bahwa saya harap ini bisa berakhir seri."

© Twitter/USTA
Sloane Stephens dan Madison Keys. Copyright: Twitter/USTASloane Stephens dan Madison Keys.

"Saat saya berusia 11 tahun, ibu mengantar saya ke akademi dan salah satu pelatih bilang bahwa saya beruntung jika bisa menjadi pemain divisi II dan dapat beasiswa. Saya rasa para orang tua tak mendapat cukup apresiasi. Para orang tua, jika kalian ingin anak-anak Anda mencapai sesuatu, jangan menyerah pada mereka," tambahnya.

Perjuangan Stephens sendiri tak main-main. Setelah vakum 10 bulan akibat operasi kaki, ia melakukan comeback pada 4 Juli tahun ini dan tak memenangkan pertandingan hingga 7 Agustus. Peringkat dunianya pun terjerembap ke posisi 957 dunia usai absen. Namun setelah merengkuh gelar Grand Slam perdananya, ia akan mengunci peringkat 17 dunia.

Sebagai hadiahnya, Stephens berhak membawa pulang cek senilai 3,7 juta dolar AS atau sekitar 48,8 miliar rupiah. Ini tercatat sebagai hadiah terbesar dalam turnamen tenis sepanjang masa.