Setelah Sempat Dihujat Habis-habisan, Kini Anthony Ginting Jadi Idola Warganet

Kamis, 23 Agustus 2018 03:46 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Humas PBSI
Anthony Ginting ditandu keluar lapangan usai terkenakram di tengah-tengah laga pertama final bulutangkis beregu putra melawan China Copyright: © Humas PBSI
Anthony Ginting ditandu keluar lapangan usai terkenakram di tengah-tengah laga pertama final bulutangkis beregu putra melawan China

INDOSPORT.COM - Perjuangan Anthony Ginting dalam membantu Indonesia meraih medali emas dalam ajang Asian Games 2018 cabor bulutangkis beregu putra memang telah berakhir. Namun, usaha atltet berusia 22 tahun tersebut untuk mengharumkan nama bangsa patut diapresiasi.

Meski sempat unggul 19-18 di gem ketiga, Anthony Ginting mengalami cedera dan berhenti sejenak di pinggir lapangan,  tetapi ia tetap memaksa melanjutkan pertandingan dalam kondisi cedera.

Hingga saat kedudukan tertinggal 20-21, dirinya tak kuasa menahan sakit di kakinya dan harus mengakhiri pertandingan lebih cepat.

Perjuangan tak kenal lelah Anthony bahkan menjadi trending topic Twitter dan turut mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo yang datang langsung ke Istora Senayan.

Tak kurang dari 300 ribu kicauan tentangnya meramaikan jagat twitter. Sebagian besar kicauan yang muncul di timeline merupakan hal bernada positif tentang Anthony Ginting. 

Hal ini pun terasa sangat kontras dengan apa yang menimpa Anthony Ginting sehari sebelumnya di mana ia menjadi sasaran 'amukan' warganet yang kesal akan penampilannya saat menghadapi Kento Momota di babak semifinal bulutangkis beregu putra Asian Games 2018. 

© Instagram
Anthony Copyright: InstagramSindiran Netizen Terhadap Penampilan Anthony di Final Asian Games 2018.

Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan China dengan skor 3-1. Dengan hasil ini maka Indonesia mendapatkan medali perak dari nomor beregu putra. 

 

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT