INDOSPORT.COM - Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, mengenang masa-masa sulitnya dahulu ketika masih menjadi anak kecil di kampung halamannya yang bermimpi menjadi seorang petenis top dunia di masa depan.
“Saya rasa setiap anak pasti memiliki sebuah mimpi dalam kehidupannya,” kata Djokovic, seperti dikutip dari situs berita olahraga Tennis World.
Seperti banyak atlet dengan latar belakang yang mungkin sedikit kurang beruntung, Djokovic kecil tidak bebas mengekspresikan cita-cita dan keinginannya di tengah situasi yang tidak mendukung akibat peperangan.
Namun Djokovic bersyukur lantaran ia mendapat dukungan yang luar biasa dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Tanpa mereka, tentu saja ia tidak akan menjadi seorang petenis hebat seperti sekarang.
“Kami hidup karena mempertahankan mimpi kami. Saya mendapat dukungan dari keluarga dan orang-orang di sekitar saya yang membuat saya berhasil meraih mimpi,” jelasnya.
“Saya memulainya dari gunung, di tempat yang sangat terpencil lalu pergi ke Belgrade untuk bermain tenis yang mana bukan olahraga populer saat itu,” kenangnya.
Pemegang ranking ATP selama 233 pekan tersebut juga ingat betul bagaimana kondisi negaranya saat itu. Banyak anak yang mungkin tidak berani untuk bermimpi tinggi lantaran terbentur kondisi yang ada. Djokovic termasuk salah satu yang beruntung dapat terus menjaga cita-citanya meski harus melewati banyak tantangan.
“Kami melalui masa yang sangat sulit waktu itu. Negara kami terlibat peperangan dan hal-hal lainnya. Tidak mudah untuk mempertahankan mimpi dan kepercayaan diri Anda jika berada di situasi seperti itu, tetapi saya tetap percaya. Begitu pula mereka yang ada di sisi saya,” katanya lagi.
Terus Ikuti Update Dunia Tenis dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM