INDOSPORT.COM - Pecinta bulu tangkis pasti mengenal Carolina Marin, salah satu tunggal putri terbaik asal Spanyol yang pernah menduduki peringkat satu dunia. Sayangnya pebulutangkis terbaik ini kini dilanda cedera parah.
Pebulu tangkis asal Spanyol ini harus absen dalam beberapa laga BWF World Tour lantaran dalam masa penyembuhan cedera lutut yang dialaminya di laga final Daihatsu Indonesia Masters 2019 seri 500, Minggu (27/01/19) lalu.
Namun, kondisi terkini dirinya berangsur membaik usai menjalani operasi dan harus menjalani masa penyembuhan dalam jangka waktu enam bulan.
"Saya menghabiskan 10 jam sehari untuk rehabilitasi antara fisik dan teknis, dengan sesi fisioterapi pagi dan sore, dan latihan di kolam renang," ujar Marin dilansir laman Olympic Channel.
Meski mengalami cedera parah, Marin masih memiliki impian yang ingin diwujudkan tahun ini dengan menjuarai All England.
"Saya rasa target utama saya di tahun ini adalah juara di All England. Saya akan melakukan persiapan jelang All England," tambahnya.
Sepak terjang Marin sendiri cukup dikenal saat melawan pebulutangkis Indonesia mantan peringkat 15 dunia Adriyanti Firdasari tahun 2013 lalu.
Pada babak 32 besar turnamen bulu tangkis Djarum Indonesia Open 2013, Marin berhasil mempecundangi Adriyanti dengan skor 13-21 dan 8-21.
Hingga saat ini, Carolina Marin kerap membuat pecinta bulutangkis terpana pada aksinya terutama saat berhasil menyabet penghargaan seperti Japan Open 2017, Hongkong Open 2015, dan All England Open 2015.
Sayangnya, impiannya untuk sementara harus terhenti usai kejadian horor yang dialaminya di babak final Daihatsu Indonesia Masters 2019 saat melawan Saina Nehwal.
Pertandingan final yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno beberapa bulan lalu itu sempat membuat Carolina Marin unggul 10-4 di set pertama. Sayang, di tengah duel, dirinya mengalami cedera parah hingga tidak mampu melanjutkan pertandingan.