Kekalahan Anthony Ginting di Japan Open 2019, Jadi Berkah Buat Runner-up Indonesia Open 2019

Jumat, 26 Juli 2019 14:42 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tunggal putra dari Denmark Anders Antonsen, pada sesi jumpa pers top atlet luar negeri jelang Indonesia Open 2019 di Media Center Istora Senayan, Senin (15/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tunggal putra dari Denmark Anders Antonsen, pada sesi jumpa pers top atlet luar negeri jelang Indonesia Open 2019 di Media Center Istora Senayan, Senin (15/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Kekalahan pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting atas Kento Momota di perempatfinal Japan Open 2019 menjadi berkah tersendiri untuk runner-up Indonesia Open 2019, yakni Anders Antonsen.

Anthony Ginting seperti diketahui kembali harus mengakui keunggulan Kento Momota di pertemuannya kali ini setelah kalah dalam pertandingan sengit rubber game dengan skor akhir 13-21, 22-20 dan 15-21.

Namun siapa sangka di balik ketidakmujuran Ginting yang harus kembali terhenti langkah di babak perempatfinal Japan Open 2019, menjadi berkah tersendiri untuk tunggal putra Denmark, Anders Antonsen.

Dilansir dari akun twitter @BadmintonTalk, Antonsen yang saat ini menempati peringkat ke-9 dunia dengan 64.699 poin berhasil menikung Anthony Ginting yang saat ini menempati peringkat ke-8 dunia dengan 66.012 poin.

Ya, dengan demikian pada update ranking BWF pekan depan, Antonsen akan menjajaki peringkat tertinggi di sepanjang kariernya sebagai seorang pebulutangkis di peringkat ke-8 dunia.

Tak hanya itu, jika ia berhasil mengalahkan wakil Indonesia, Jonatan Christie pada pertandingan perempatfinal Japan Open 2019, Jumat (26/07/19) hari ini, maka wakil Denmark tersebut akan langsung naik ke peringkat top 6 dunia dan tentu saja pencapaian tersebut merupakan pencapaian fantastis runner-up Indonesia Open 2019.

Kehadiran Anders Antonsen sebagai calon penghuni anyar top 6 dunia membuat persaingan di sektor tunggal putra semakin ketat, selain itu akan terdapat 2 wakil Denmark yang berpotensi mengobrak-abrik peringkat dunia bulutangkis.