Hendrawan Beberkan Lawan Terberatnya di Bulutangkis

Sabtu, 17 Agustus 2019 19:50 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pelatih Malaysia sekaligus legenda hidup tunggal putra Indonesia, yaitu Hendrawan membeberkan siapa lawan terberatnya saat dulu masih aktif bermain bulutangkis.

Hendrawan seperti diketahui merupakan salah satu mantan pebulutangkis nasional yang sangat berprestasi. Ia tercatat pernah menjadi juara dunia pada tahun 2001, memenangkan lima gelar turnamen bulutangkis, yaitu Thailand Open, Singapura Open, Russian Open, hingga Denmark Open.

Tak hanya itu, ia juga turut ambil andil dalam kesuksesan tim Thomas Indonesia merebut Piala Thomas di tahun 1998, 2000 dan 2002. Prestasi Hendrawan pun sudah tak lagi perlu dipertanyakan.

Berpredikat sebagai mantan pebulutangkis sukses, tentunya para pecinta bulutangkis pasti penasaran siapa lawan terberat yang pernah dihadapi oleh Hendrawan selama masih aktif bermain dulu.

Pelatih 47 tahun yang diwawancarai langsung oleh redaksi portal berita INDOSPORT di kediamannya memberikan jawabannya soal lawan terberatnya di bulutangkis pada video yang ditayangkan di akun Youtube INDOSPORT.

"Kalau saya, teman-teman sendiri, ya lawan terberat bisa dibilang Taufik Hidayat," ujar Hendrawan kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Tak hanya bicara soal lawan terberatnya, Hendrawan pun juga turut mengajak redaksi INDOSPORT mengelilingi kediamannya, tak terkecuali ruangan yang pernah digunakan untuk tidur anak-anaknya.

Ia juga menuturkan kebiasaan dari anak-anaknya yang menurutnya lebih banyak berada di dalam rumah ketimbang luar rumah.

"Ya, mereka lebih banyak di dalam rumah. Apalagi di zaman sekarang, semuanya hampir menggunakan gadget. Kalau dulu waktu kecil, saya dan istri yang ajak untuk keluar rumah, paling main di sport club dan lain sebagainya," pungkasnya.

Hendrawan sendiri memiliki dua anak yakni satu perempuan dan laki-laki dari hasil pernikahannya dengan Silvia Anggraeni yang merupakan kakak tertua dari pebulutangkis Hendra Setiawan.