Cerita Orang Tua Rela Jual Tanah hingga Antarkan Anak ke Final Audisi PB Djarum

Kamis, 21 November 2019 19:55 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Lanjar Wiratri
© Alfia Fadilla/INDOSPORT
Yuga sudah pernah dua kali mengikuti audisi ini gagal lolos hingga orang tuanya rela menjual aset tanah milik mereka hingga kini berhasil lolos ke final audisi. Copyright: © Alfia Fadilla/INDOSPORT
Yuga sudah pernah dua kali mengikuti audisi ini gagal lolos hingga orang tuanya rela menjual aset tanah milik mereka hingga kini berhasil lolos ke final audisi.

INDOSPORT.COM - Salah satu peserta Audisi Umum beasiswa Bulutangkis 2019 PB Djarum, Yuga Gustisyah, asal Meulaboh, Banda Aceh, berhasil lolos ke tahap final. Sebelumnya Yuga sudah pernah dua kali mengikuti audisi ini, namun gagal lolos hingga orang tuanya rela menjual aset tanah milik mereka untuk biaya mengikuti audisi tahun ketiga.

Di tahun ketiganya ini, Orang tua Yuga, Yushansyah mengaku sudah banyak mengeluarkan biaya untuk anak ketiganya ini. Ia memang sangat ingin anaknya kembali masuk PB Djarum. Sebelumnya, kakak Yuga, Nazura Trisa yang saat ini sudah berada dibawah binaan PB Djarum.

Yushansyah mengaku sudah mengeluarkan puluhan juta untuk keberhasilan anak-anaknya ini. Pria berusia 50 tahun ini juga mengaku menjual sebidang tanahnya di Aceh untuk ongkos Yuga dan kakaknya selama ini,

“Saya kira-kira sudah keluar hampir Rp 50 Juta. Saya sudah jual tanah saya di Aceh untuk ongkos Yuga sama kakaknya,” kata Yushansyah ketika ditemui di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah (19/11/19).

Yushansyah mengaku, keinginan Yuga yang kuat saat berlatih membuat dirinya rela mencari apapun demi masa depan sang anak.

“Keseriusan dia membuat kita orang tua yakin, semangat dia yang membuat kita juga semangat cari biaya. Dukungan penuh juga dari KONI di Aceh Barat. Karena Yuga di lokal sering juara, juara tiga Astek di Bandung,” tambahnya.

Yuga sudah bersiap selama satu tahun untuk mengikuti Audisi Beasiswa Bulutangkis PB Djarum tahun 2019 ini. Ia bahkan rela tak bersekolah demi fokus di karier bulutangkisnya.

Menurut sang ayah, pihak sekolah sudah mengizinkan dan mendukung Yuga. Yuga tinggal jauh dari sang ayah dan berlatih di PB Cahaya, Lumajang, Jawa Timur, bersama sang pelatih, Anto. Menurut sang pelatih, Yuga memang anak yang berbakat dan mempunya skill tinggi

“Saya liat dia punya skill, saya juga liat dia punya potensi dia jadi pemain dunia. Makanya bapaknya menyerahkan ke saya di Lumajang. Selain latihan, dia juga di latih rohaninya juga. Termasuk les bahasa inggris, dan rohani,” kata Anto.

“Kelebihannya dia lincah, IQ-nya diatas rata-rata. Apapun yang saya berikan, dia cepat mencerna dan bisa cepat mengerjakan apapun, dari segi teknik dan skill," tutup Anto.