Profil Tati Sumirah: Pahlawan Bulutangkis Indonesia yang Genap Berusia 68 Tahun

Minggu, 9 Februari 2020 15:45 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Martin Gibsian/INDOSPORT
Tepat hari ini, salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, yaitu Tati Sumirah resmi bertambah usia yaitu genap berusia 68 tahun. Copyright: © Martin Gibsian/INDOSPORT
Tepat hari ini, salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, yaitu Tati Sumirah resmi bertambah usia yaitu genap berusia 68 tahun.

INDOSPORT.COM - Tepat hari ini, salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, yaitu Tati Sumirah resmi bertambah usia. Ya, tepat hari ini, eks pebulutangkis tunggal putri Indonesia tersebut resmi berusia 68 tahun.

Tati Sumirah diketahui lahir di Jakarta, 9 Februari 1952. Ia merupakan mantan pebulutangkis Indonesia yang aktif di era 1970-1980-an.

Tati Sumirah merupakan pahlawan tim Uber Indonesia di tahun 1975 dan sekaligus menjadi Piala Uber perdana yang dipersembahkan oleh tim bulutangkis putri kepada Tanah Air.

Namun kini, Tati Sumirah bukan lagi Tati Sumirah yang dulu. Usai memutuskan gantung raket di tahun 1980-an, kehidupannya pun lantas berubah.

Apalagi ketika di eranya, tidak ada yang namanya bonus untuk atlet-atlet yang berhasil mempersembahkan gelar sekelas Piala Uber.

Hidup Sederhana di Usianya yang Tak Lagi Muda

Tati Sumirah yang resmi gantung raket menghabiskan usia senjanya dengan hidup sederhana di kediamannya di Buaran, Jakarta Timur, bersama sang ibu dan adik bungsunya. Atlet veteran berusia 67 tahun itu jauh dari perhatian pemerintah maupun PBSI selaku federasi bulutangkis nasional.

Sehari-hari, Tati Sumirah hanya menghabiskan waktu di rumah sembari merawat sang ibu, yang saat ini juga telah berusia senja, yakni 86 tahun. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, Tati hanya menerima uluran tangan dari keluarga.

“Memang dari pemerintah nggak ada uangnya, uang pensiun. Sehari-hari saya di rumah saja, ngurusin orang tua. Saya di rumah sama adik paling bontot, itu yang belum menikah. Saya belum menikah juga, tapi ya sudah ngurusin orang tua saja. Saya orangnya nggak neko-neko,” ungkap Tati Sumirah saat disambangi awak media olahraga INDOSPORT.

Uber Cup Pertama untuk Indonesia

Pada masanya, Tati Sumirah adalah pebulutangkis tunggal putri yang melejit di usia muda. Terlebih, ia tampil sebagai penentu di partai final Uber Cup 1975 menghadapi tim Jepang. Saat itu, Indonesia diperkuat oleh Tati Sumirah, Minarni, Utami Dewi, Imelda Wiguna, Theresia Widiastuti, dan Regina Masli.

Tati Sumirah turun menantang Atsuko Tokuda, ia dengan mudah menaklukkan lawan di angka 11-5, 11-2. Indonesia keluar sebagai juara Uber Cup untuk pertama kali dalam sejarah, dengan kemenangan 5-2 atas Jepang. Tati dan kawan-kawan lantas mendapat apresiasi dari Presiden Soeharto.

“Dapat Uber pertama untuk Indonesia, bangga sekali. Kebetulan juga ada Thomas, jadi kawin berdua. Cuma kalau anak laki kan mantap hadiahnya. Saya berharap dapat rumah, tapi ternyata hanya dapat sejuta, saya belikan motor Vespa. Dulu sih sejuta sudah mahal, tapi kita kan orangnya terima apa adanya,” kenang Tati.

Membahas soal hadiah, Tati Sumirah sempat menyinggung perbaikan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para atlet berprestasi, khususnya di cabang olahraga bulutangkis.

“Sekarang cuma yang baru-baru saja (dapat apresiasi), makanya saya bilang teruskan saja untuk bulutangkis Indonesia, biar keangkat lagi namanya. Kemarin juara SEA Games tuh, dikasih 200 juta. Kita mah dulu enggak, makan seadanya, ayam goreng, sate, sayur bayem,” paparnya.

Sedang Terbaring di Rumah Sakit

Akibat gula darah tinggi dan terdapat masalah di bagian paru-parunya, Tati Sumirah diketahui sudah masuk rumah sakit sejak Selasa (04/02/20) dan pada Sabtu (08/02/20) kemarin juga masih bertahan di ruang ICU karena kondisinya yang belum membaik.

"Kami memohon doa masyarakat bulutangkis Indonesia untuk kesembuhan Tati Sumirah. Dia adalah salah satu pahlawan bulutangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Saya pun mengetuk kepedulian pemerintah dan PBSI untuk kesembuhan Tati," sebut Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua Umum PB Tangkas Jakarta, klub bulutangkis tempat Tati bergabung sejak 1966 dalam rilis resmi yang diterima INDOSPORT.

Sejumlah Prestasi Mentereng

Selama masih aktif bermain, Tati Sumirah berhasil mempersembahkan sejumlah prestasi mentereng untuk Indonesia seperti medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulutangkis di tahun 1980, runner-up Singapore Open 1972 di sektor tunggal dan ganda putri. Medali perunggu di Asian Games 1974 dan Asian Championships 1971.