Usai Juara All England 2020, Praveen Jordan 'Disentil' Sang Mantan

Senin, 20 April 2020 21:02 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© Humas PBSI
Usai meraih gelar Kejuaraan All England 2020, pebulutangkis Praveen Jordan kena 'sentil' oleh eks partnernya, yakni Debby Susanto. Copyright: © Humas PBSI
Usai meraih gelar Kejuaraan All England 2020, pebulutangkis Praveen Jordan kena 'sentil' oleh eks partnernya, yakni Debby Susanto.

INDOSPORT.COM - Usai meraih gelar Kejuaraan All England 2020, pebulutangkis Praveen Jordan kena 'sentil' oleh eks partnernya, yakni Debby Susanto.

Sebelum berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti, pebulutangkis Praveen Jordan pernah berpasangan dengan Debby Susanto dan sukses meraih beberapa gelar.

Di antara semua gelar yang pernah diraih legenda ganda campuran Indonesia, Debby Susanto bersama Praveen Jordan, gelar All England 2016 menjadi salah satu di antaranya.

Kini setelah absen selama 3 tahun dari panggung juara All England 2020, Praveen Jordan kembali naik ke podium tertinggi dengan Melati Daeva pada Minggu (15/03/20) di Arena Birmingham, Inggris.

Dan Debby Susanto sebagai mantan rekan duetnya menyebut kalau Praveen Jordan memang merupakan pemaini berbakat, hanay saja sering tidak konsisten.

"Saya bermain dengan Praveen selama tiga atau empat tahun dan saya mendapatkan kemenangan terbesar saya bersamanya. Dia pemain yang berbakat, dia masih muda," katanya.

"Saya pikir dia bisa menjadi lima besar pemain putra terbaik, tetapi masalahnya adalah inkonsistensi. Terkadang dia melakukan banyak kesalahan. Itu satu-satunya masalah. Jika dia bisa mengatasinya, dia bisa menjadi pemain yang sangat bagus," ujar Debby Susanto dikutip dari situs resmi BWF.

Bersama Melati Daeva, karier Praveen Jordan memang mengalami naik-turun. Sempat juara beruntun di turnamen Denmark Open dan French Open 2019, mereka kemudian keok lagi di turnamen bulutangkis selanjutnya.

Usai meraih gelar di All England 2020, banyak pihak yang berharap jika pasangan Praveen/Melati bisa lebih konsisten lagi ke depannya sehingga mereka bisa menjadi salah satu kekuatan Indonesia di sektor ganda campuran.