Melati Daeva Tanggapi Ditundanya Olimpiade dengan Sikap Bijaksana

Rabu, 29 April 2020 17:30 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© badmintonindonesia.org
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti menanggapi ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 dengan sikap bijaksana. Copyright: © badmintonindonesia.org
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti menanggapi ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 dengan sikap bijaksana.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti menanggapi ditundanya Olimpiade Tokyo 2020 dengan jawaban berkelas.

Diketahui penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang digeser ke tahun depan, yakni dari sebelumnya 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021, namun keputusan tersebut ditanggapi Melati dengan jawaban berkelas serta sikap bijaknya untuk tak patah semangat.

Pasangan Praveen Jordan tersebut Praveen Jordan itu justru mengambil hikmah dari penundaan itu dan memanfaatkan rentang waktu yang ada untuk terus memoles penampilannya, sehingga bisa bermain maksimal di Olimpiade tahun depan.

“Penundaan Olimpiade itu membuat pikiran jadi lebih longgar. Sebetulnya kami memang sudah persiapan penuh untuk Olimpiade tahun ini. Tapi karena ditunda, maka kami manfaatkan saja waktu yang ada untuk memperbaiki semua kekurangan,” kata Melati Daeva, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, perempuan kelahiran Serang, 26 Oktober 1994 itu mengungkapkan jika persiapan untuk olimpiade berbeda dengan persiapan turnamen lainnya. Ada rasa tegang yang dia rasakan meskipun hanya di sesi latihan.

“Persiapan olimpiade itu rasanya memang beda. Saat latihan, kami benar-benar harus fokus ke permainan. Ada rasa tegang juga saat itu. Tapi di satu sisi, kami juga harus rileks dan enjoy dengan permainan. Rasanya sulit dijelaskan,” ungkap Melati.

Sementara itu, bagi pemain jebolan klub bulutangkis PB Djarum Kudus tersebut, konsistensi menjadi semacam pekerjaan rumah (PR) yang harus terus dikerjakan dan diperbaiki, mengingat penampilannya masih naik turun, tidak stabil di beberapa pertandingan.

“Yang pasti, dari segi konsistensinya harus diperbaiki. Kami ingin bisa bermain konsisten di setiap pertandingan, tidak naik turun lagi. Konsistensi ini jadi PR kami,” tutupnya.

Sebelum menjadi juara All England 2020, penampilan Praveen/Melati sempat menurun. Pada ajang Malaysia Masters 2020, Praveen/Melati dihentikan oleh wakil tuan rumah Man Wei Chong/Pearly Tan di babak pertama dengan skor 18-21, 13-21.

Kemudian di turnamen Indonesia Masters 2020, langkah Praveen/Melati hanya sampai ke babak perempat final setelah ditundukkan oleh pasangan Perancis Thom Gicquel/Delphine Delrue dengan skor 19-21, 21-14, 18-21.