Pernah Dijuluki Miss Runner Up, Melati Daeva Pernah Sakit Hati?

Sabtu, 16 Mei 2020 09:52 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© PBSI
Pebulutangkis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti memberikan responsnya ketika pernah mendapat julukan miss runner-up bersama Praveen Jordan. Copyright: © PBSI
Pebulutangkis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti memberikan responsnya ketika pernah mendapat julukan miss runner-up bersama Praveen Jordan.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis ganda campuran Melati Daeva Oktavianti memberikan responsnya ketika pernah mendapat julukan miss runner-up bersama Praveen Jordan.

Sebelum meraih dua gelar beruntun di Denmark Open dan French Open, pasangan Praveen/Melati terus menerus menjadi runner-up selama lima kali beruntun.

Sering mencapai final namun kerap kali kalah dan harus puas menjadi runner-up, pebulutangkis Melati Daeva menyebut kalau dirinya bersama Praveen Jordan pernah mendapat julukan 'miss runner-up'.

Namun setelah lima kali mencoba dan menjadi runner-up terus menerus, pebulutangkis Melati Daeva bersama Praveen Jordan akhirnya sukses meraih gelar pertama di Denmark Open 2019 dan berlanjut ke turnamen French Open 2019.

Diakui oleh pebulutangkis Melati Daeva untuk mencapai grafik performa yang seperti sekarang, dirinya harus melewati berbagai tempaan seperti harus kuat dijuluki 'miss runner-up' dan lain sebagainya.

"Sebenarnya kalau dibilang gampang juga enggak, prosesnya panjang banget. Sampai lima kali final enggak juara-juara. Bayangkan betapa sakitnya sampai saya dijulukin miss runner up. Tapi saya enggak pusingin, cuma buat lucu-lucuan saja," ujar Melati Daeva dalam live IG bersama Badminton Indonesia.

Dituturkan lebih lanjut oleh rekan duet Praveen Jordan tersebut setiap kali mereka gagal di lima final, mereka selalu berusaha untuk melakukan introspeksi dan lebih rajin lagi berlatih.

"Yang pasti itu dijadikan pelajaran buat saya sama Jordan. Setiap pertandingan apa kurangnya. Masa lima kali final susah banget tembusnya," lanjutnya.

"Kita coba terus, latihan lebih giat dan intropeksi, mungkin komunikasi di lapangan harus saling mendukung terus. Alhamdulilah tembusnya di Denmark Open," pungkasnya.

Tidak hanya gelar di Denmark Open dan French Open saja, di tahun 2020 ini, pasangan Praveen/Melati akhirnya sukses meraih gelar bergengsi di All England 2020 usai mengalahkan pasangan Thailand dalam pertandingan rubber game pada Minggu (15/03/20) di Arena Birmingham, Inggris.