Kisah Mathias Boe yang Bangkit Jadi Ganda Putra No 1 Usai Dikecewakan

Jumat, 29 Mei 2020 19:25 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Mathias Boe, pebulutangkis Denmark yang pensiun. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Mathias Boe, pebulutangkis Denmark yang pensiun.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis asal Denmark, Mathias Boe kembali mengisahkan momen kebangkitannya untuk menjadi ganda putra nomor 1 dunia usai merasa dikecewakan.

Terhitung sudah sebulan Boe memutuskan untuk gantung raket alias pensiun setelah menjadi pebulutangkis profesional selama lebih dari dua dekade.

Ia pun kembali mengenang masa-masa saat masih menjadi pebulutangkis, di mana saat dipasangkan bersama Carsten Mogensen, ia mampu menjadi salah satu ganda putra terbaik di Denmark, dan bahkan sempat menempati ranking 1 dunia.

Namun semua kesuksesannya tersebut tak diraihnya dengan mudah. Beberapa kali ia harus melalui jalan terjal, salah satunya ialah saat terpuruk lantaran gagal berpartisipasi di Olimpiade Beijing 2008 lalu.

Akan tetapi ia tak mau larut dalam salah satu titik terendah dalam hidupnya, bersama Carsten Mogensen, ia mencoba bangkit dari keterpurukan hingga akhirnya mampu meraih gelar juara di Chinese Taipei Open di tahun yang sama.

"Tepat setelah kami gagal tampil di Olimpiade 2008, Carsten dan saya terluka secara mental karena tidak terpilih menjadi anggota timnas Denmark. Setelah itu kami mencoba bangkit, dan memenangkan Chinese Taipei Open 2008 usai mengalahkan Tony Gunawan/Candra Wijaya,” ujar Mathias Boe.

Dalam wawancara dengan Badminton Unlimited, Boe juga mengatakan bahwa pada tahun berikutnya ia dan Carsten Mogensen mampu memenangkan gelar Superseries pertama mereka di Korea Open 2009 usai menumbangkan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae selaku sang tuan rumah.

Kemenangan tersebut berlanjut dengan meraih podium tertinggi di All England, Denmark dan Prancis Open yang membuat mereka melejit ke peringkat 1 dunia, serta dua turnamen Superseries secara beruntun pada 2010.

Mathias Boe kemudian menyadari bukan hal yang mudah untuk bisa mempertahankan mental juara yang pernah ia rasakan untuk memenangkan kejuaraan secara back to back hanya dalam dua minggu.

“Betapa sulitnya dalam hal mental untuk bermain satu minggu ke minggu berikutnya, banyak kekecewaan yang bisa ditepis saat menang lagi. Meraih sejumlah gelar dalam waktu singkat adalah hal yang paling sulit sebagai atlet,” tambahnya.

Namun kini perasaan suka dukanya sebagai seorang atlet tak akan dirasakannya lagi usai memutuskan untuk pensiun pada bulan lalu. meski demikian, ia Boe mengaku merasa lega lantaran tak perlu merasakan tekanan berat sebagai seorang pebulutangkis.

Usai gantung raket, Mathias Boe mengungkapkan bahwa dirinya saat ini tengah disibukkan dengan beberapa proyek kecil. Ia juga fokus untuk tetap menjaga kebugaran tubuhnya, serta tertarik untuk menjadi seorang pebisnis di bidang properti.