Perjuangan Alan Budikusuma Raih Emas Olimpiade 1992: Nyaris Batal ke Barcelona

Kamis, 11 Juni 2020 18:41 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dok. Pribadi Ardy B. Wiranata
Legenda bulutangkis Indonesia sekaligus suami dari Susi Susanti, Alan Budikusuma, menceritakan perjuangan beratnya meraih medali emas di Olimpiade 1992. Copyright: © Dok. Pribadi Ardy B. Wiranata
Legenda bulutangkis Indonesia sekaligus suami dari Susi Susanti, Alan Budikusuma, menceritakan perjuangan beratnya meraih medali emas di Olimpiade 1992.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia sekaligus suami dari Susi Susanti, Alan Budikusuma, menceritakan perjuangan beratnya meraih medali emas di Olimpiade 1992, dimana kala itu ia hampir batal berangkat ke Barcelona, Spanyol.

Pada 1992, diselenggarakan perhelatan olahraga multi event Olimpiade yang memiliki nama resmi Games of the XXV Olympiad. Kompetisi itu berlangsung pada 25 Juli sampai 9 Agustus 1992 dan bertempat di Barcelona, Catalunya, Spanyol.

Dalam kejuaraan akbar tersebut, Indonesia berhasil menunjukkan taringnya lewat cabang olahraga bulutangkis di sektor tunggal putra. Ada tiga pebulutangkis tanah air yang sukses tembus semifinal. Mereka adalah Hermawan Susanto, Ardy Wiranata, dan Alan Budikusuma.

Hermawan yang melawan Ardy Wiranata di semifinal, harus tumbang setelah menelan kekalahan melalui rubber game dengan skor 15-10, 9-15, dan 9-15. Di semifinal lainnya, Alan sukses menumbangkan wakil Denmark, Thomas Stuer-Lauridsen dengan skor 18-14 dan 15-8.

Hasil tersebut membuat Ardy dan Alan melaju ke babak final dan menciptakan All Indonesia Final. Mereka bertarung satu sama lain di partai pamungkas. Namun ternyata, Alan sukses keluar sebagai pemenang sekaligus juara dengan skor 15-12 dan 18-13.

Prestasi gemilangnya itu mengantarkan dirinya untuk meraih medali emas Olimpiade pertama. Alan memang belum pernah meraih medali di Olimpiade sebelum ini. Bahkan, ia juga tidak meraih medali lagi di Olimpiade-Olimpiade selanjutnya. Sehingga, tentu prestasi di Barcelona ini sangat membanggakan.

Siapa sangka, perjuangan pebulutangkis yang kini sudah berusia 52 tahun asal Surabaya itu bukanlah hal yang mudah dan penuh dengan rintangan. Bahkan, ia sempat nyaris tidak bisa ikut ke Barcelona lantaran mengalami penurunan performa sebelum terbang ke Spanyol.