3 Edisi Olimpiade yang Buka Jalan bagi Prestasi Bulutangkis Indonesia

Selasa, 28 Juli 2020 17:26 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Susy Susanti mempersembahkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Susy Susanti mempersembahkan medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia.
Olimpiade Seoul 1988

Ditampilkan sebagai olahraga ekshibisi, bulutangkis akhirnya mempertandingkan lima sektor. Sebanyak 30 pemain dari sembilan negara bertanding di Korea Selatan di hadapan lima ribu penonton.

Namun Indonesia hanya mampu meraih satu medali, yakni perak persembahan tunggal putra Icuk Sugiarto. Di babak final, Icuk harus menyerah dari musuh bebuyutannya asal China, Yang Yang.

Sementara tuan rumah Korea Selatan menjadi juara umum dengan torehan tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.

Olimpiade Barcelona 1992

Barulah pada 28 Juli 1992, mimpi para pencinta bulutangkis terwujud dengan terselenggaranya pertandingan resmi di Olimpiade.

Pemain Malaysia, Foo Kok Keong, menjadi pemain pertama yang memukul kok dalam sejarah olahraga ini di Olimpiade. Barcelona pun menjadi saksi aksi memukau 178 pebulutangkis dari 37 negara.

BWF mencatat, ganda putri Indonesia Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih dan Gill Clark/Julie Bradbury (Inggris) menjadi pertandingan yang sangat berkesan karena ditonton sebanyak 150 juta pasang mata dari seluruh dunia.

Tanpa adanya sektor ganda campuran, Indonesia keluar sebagai juara umum. Susy Susanti dan Alan Budikusuma menjadi atlet Indonesia pertama yang mempersembahkan medali emas.

Di sektor lain, Ardy Wiranata dan Eddy Hartono/Rudy Gunawan merebut medali perak, sementara Hermawan Susanto meraih medali perunggu.

Sejak 1992, bulutangkis menjadi salah satu cabor yang resmi dipertandingkan di Olimpiade. Hanya saja, penyelenggaraannya sempat terancam gara-gara skandal di edisi London 2012.

Saat itu, empat ganda putri, termasuk dari Indonesia, didiskualifikasi usai menunjukkan permainan yang tidak sungguh-sungguh demi mencari keuntungan di babak selanjutnya.