3 Fakta Ayaka Takahashi, Ganda Jepang yang Baru Saja Pensiun

Kamis, 20 Agustus 2020 20:41 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Morgan Harlow/PA Images via Getty Images
Pemain ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi. Copyright: © Morgan Harlow/PA Images via Getty Images
Pemain ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi.

INDOSPORT.COM – Ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi, baru saja mengumumkan pensiun dari dunia bulutangkis. Berikut ini tiga fakta mengenai pemenang medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi, yang merupakan pasangan Misaki Matsutomo memutuskan gantung raket di usianya yang ke-30 tahun. Hal ini dikonfirmasi langsung lewat konferensi pers pada Rabu (19/08/20) kemarin.

Hadir bersama pasangannya, Misaki Matsutomo, Ayaka menjelasan alasan dirinya mengakhiri karier kompetitifnya di turnamen internasional. Keputusannya itu diambil karena sudah tidak sanggup lagi mempertahankan medali emas yang dia raih di Olimpiade Rio pada 2016 silam.

“Saya telah bekerja keras mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020. Namun sejak awal 2019, saya tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, dan sejak All England pada Maret tahun ini, Olimpiade Tokyo ditunda selama satu tahun,” kata Ayaka dilansir dari Yahoo.

Di Indonesia, pasangan Ayaka/Misaki dikenal sebagai musuh bebuyutan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Dari 11 pertemuan, Misaki/Ayaka berhasil memenangkan 9 pertandingan, sedangkan 2 sisanya dimenangkan Greysia/Apriyani. 

Terlepas dari catatan head-t-head tersebut, INDOSPORT akan menjabarkan deretan tiga fakta mengenai Ayaka:

1. Peraih Medali Emas Jepang Pertama di Olimpiade

Ayaka merupakan pebulutangkis pertama yang mempersembahkan medali emas untuk Jepang di turnamen Olimpiade. Tepatnya, medali emas itu diraih saat dia tampil di Olimpiade Rio 2016 silam.

Ayaka yang berpasangan dengan Misaki Matsutomo berhasil menundukkan pasangan dari Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl secara rubber set dengan skor 18-21, 21-9, 21-19.

Pasangan ini sejatinya sangat ingin mendulang medali emas bagi Jepang di Olimpiade Tokyo yang ditunda tahun depan. Apa daya, Ayaka memutuskan pensiun sebelum keinginan itu terwujud.