Mengenang 1 Rekor Tak Terbantahkan dan Sulit Disamakan dari Hendra Setiawan

Selasa, 25 Agustus 2020 15:23 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Shi Tang/Getty Images
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan saat memenangkan gelar juara BWF World Tour Finals 2019 lalu Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan saat memenangkan gelar juara BWF World Tour Finals 2019 lalu

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis senior Indonesia, Hendra Setiawan memiliki satu rekor yang tak terbantahkan serta sulit disamakan oleh atlet bulutangkis lainnya. Capaian tersebut adalah menjadi pebulutangkis tertua yang mendapatkan gelar juara dunia.

Tepat di hari ini, Selasa (25/08/20) Hendra Setiawan tengah merayakan hari ulang tahun yang ke-36. Sepanjang kariernya, ganda putra yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan ini memiliki banyak rekor yang tak lazim.

Pada usianya yang sudah tak lagi muda ini, Hendra Setiawan tetap menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pebulutangkis terbaik yang dimiliki oleh Indonesia dan dunia. Bagaimana tidak, namanya sudah dikenal oleh banyak orang di kancah Internasional pencinta bulutangkis.

Tak ada habisnya Hendra Setiawan bersahabat dengan gelar-gelar prestisius sejak berkarier sebagai atlet bulutangkis. Pencapaian terbesarnya mungkin bisa dibilang saat dirinya mendapatkan medali emas di Olimpiade Beijing tahun 2008 silam yang ia raih bersama Markis Kido.

Meski sudah terbilang melewati 12 tahun sejak mendapatkan medali emas tersebut, Hendra masih menunjukan taringnya bersama Mohammad Ahsan di tengah persaingan ganda putra yang didominasi pasangan muda. Bahkan keduanya saat ini masih menduduki peringkat kedua dunia ganda putra dan berhak lolos ke Olimpiade Tokyo.

Tak hanya berbicara keberhasilan dari Hendra Setiawan, ada juga pasang surut karier dari atlet senior tersebut. Setelah bertahun-tahun yang penuh prestasi, pada medio 2013-2015 dirinya pun harus gagal dalam babak penyisihan grup di Olimpiade Rio tahun 2016 silam.

Sejak saat itu dirinya memutuskan untuk hengkang dari pelatnas dan memilih berkarier sebagai pemain independen dan berpasangan dengan Tan Boon Heong dari Malaysia. Kendati demikian, dirinya terbilang tidak lama berstatus pemain independen.

Ketika PBSI memutuskan memanggil kembali Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, saat itulah keduanya membuktikan umur tak menjadi halangan untuk mendapatkan prestasi dan mampu bersaing dengan pemain muda.