Media Malaysia Klaim BWF akan Tentukan Nasib Piala Thomas-Uber 2020 Hari Ini

Minggu, 13 September 2020 09:26 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© bwfbadminton
Media Malaysia, The Star, mengklaim Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan segera mengambil keputusan terkait Piala Thomas - Uber 2020 hari ini. Copyright: © bwfbadminton
Media Malaysia, The Star, mengklaim Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan segera mengambil keputusan terkait Piala Thomas - Uber 2020 hari ini.

INDOSPORT.COM - Media Malaysia, The Star, mengklaim Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akan segera mengambil keputusan terkait apakah Piala Thomas - Uber 2020 akan tetap diselenggarakan atau tidak.

Nasib Piala Thomas - Uber 2020 memang tengah menjadi perbincangan hangat saat ini menyusul banyaknya negara yang memutuskan mundur dari kompetisi Piala Supremasi tersebut.

Tercatat hingga Jumat (11/09/20) lalu, ada lima negara yang memutuskan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020. Dimana kelima negara itu adalah Chinese Taipei, Australia, Thiland, Korea Selatan dan yang terakhir Indonesia.

BWF diketahui sudah berusaha mengundang dua negara lain sebagai pengganti, tetapi dua negara itu, yakni Hong Kong dan Singapore menolak undangan dengan alasan yang sama lantaran masih khawatir soal virus Corona.

Sementara ini, BWF baru mendapatkan dua negara pengganti yakni Finlandia untuk Piala Thomas 2020, dan Swedia untuk Piala Uber 2020. Dimana Finlandia akhirnya kembali ke kompetisi Piala Supremasi setelah 26 tahun lamanya absen dan terakhir kali ikut pada tahun 1994.

Dengan banyaknya negara yang memutuskan mundur dari Piala Thomas - Uber 2020, maka secara otomatis BWF harus segera mengambil sikap terkait situasi dan keadaan seperti ini.

Media Malaysia pun mengklaim kalau mereka akan mengadakan rapat virtual pada Mingguu (13/09/20) hari ini untuk membahas perihal nasib dari kompetisi beregu bergengsi ini.

Menarik untuk ditunggu dan dilihat bagaimana sikap yang akan diambil BWF mengenai keberlanjutan Piala Thomas - Uber 2020 setelah banyaknya negara yang memutuskan mundur seperti yang dilaporkan oleh media Malaysia.

Namun yang jelas, jika mereka memutuskan tetap melanjutkan kompetisi, pastinya akan lebih pihak yang menyatakan kalau itu merupakan keputusan yang tidak bijaksana.