Petenis Kroasia Merasa Kariernya Mandek Gara-gara Roger Federer

Jumat, 23 Oktober 2020 21:05 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Mike Kireev/NurPhoto via Getty Images
Petenis asal Kroasia, Borna Coric, berlaga di partai final turnamen St. Petersburg Terbuka 2020. Copyright: © Mike Kireev/NurPhoto via Getty Images
Petenis asal Kroasia, Borna Coric, berlaga di partai final turnamen St. Petersburg Terbuka 2020.

INDOSPORT.COM – Difavoritkan para pencinta tenis sebagai atlet terhebat, Roger Federer dan Rafael Nadal sudah mengoleksi 40 gelar Grand Slam di antara mereka. Sudah berusia 39 dan 34 tahun, keduanya masih mendominasi panggung tenis dunia, bersama ranking 1 saat ini, Novak Djokovic.

Pencapaian luar biasa ketiganya membuat mereka dijadikan panutan untuk setiap petenis muda. Setiap kali muncul petenis muda, mudah untuk melabelinya sebagai The Next Roger Federer atau The Next Rafael Nadal.

Namun rupanya hal itu seperti disesali oleh petenis 23 tahun asal Kroasia, Borna Coric. Ia mengaku muncul ekspektasi yang tidak realistis ketika dirinya dibanding-bandingkan dengan Federer, Nadal, atau Djokovic. Akhirnya, hal tersebut malah menghambat kariernya.

“Sejujurnya saya tak merasakan beban tambahan,” tuturnya dalam wawancara dengan Tennis Majors.

“Satu-satunya tekanan yang saya rasakan adalah ketika melihat ke cermin, saya masih bertanya-tanya apakah saya sudah melakukan segalanya dengan maksimal.”

“Namun tetap saja, saya terbiasa mendengar orang-orang bilang ‘kamulah Novak Djokovic atau Roger Federer selanjutnya’. Lalu ekspektasi saya menjadi tidak realistis, berharap bisa masuk 10 besar dengan cepat, tapi kenyataannya bukan begitu caranya.”

Saat ini, Borna Coric menempati peringkat 24 dunia. Ia membuat gebrakan dengan menembus perempatfinal turnamen Grand Slam untuk pertama kali dalam kariernya, pada AS Terbuka 2020. Namun di babak tersebut, ia tersingkir di tangan petenis Jerman, Alexander Zverev.

Borna Coric baru saja menjadi runner up turnamen St. Petersburg Terbuka pada Minggu (18/10/20) kemarin usai kalah dari Andrey Rublev di partai final.