Bahas Perkembangan Bulutangkis, Pelatih Legendaris India Seret Indonesia

Selasa, 27 Oktober 2020 20:35 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Visual China Group via Getty Images/Visual China Group via Getty Images
Bahas soal perkembangan dunia bulutangkis, pelatih legendaris India Syed Mohammed Arif seret tim Indonesia. Copyright: © Visual China Group via Getty Images/Visual China Group via Getty Images
Bahas soal perkembangan dunia bulutangkis, pelatih legendaris India Syed Mohammed Arif seret tim Indonesia.

INDOSPORT.COM - Bahas soal perkembangan dunia bulutangkis saat ini, pelatih legendaris India Syed Mohammed Arif seret tim Indonesia.

Syed Mohammed Arif merupakan salah satu pelatih legendaris di dunia bulutangkis India. Pria berusia 76 tahun itu berjasa dalam membawa Pullela Gopichand menjuarai All England dan Saina Nehwal meraih medali perunggu Olimpiade London 2012.

Syed Mohammed Arif diketahui memutuskan pensiun menjadi pelatih di Pelatnas India pada tahun 2005. Setelah lama tidak melatih, ia pun berbicara soal perkembangan bulutangkis dengan Chandigarh Newsline seperti dilansir dari Indian Express.

Dalam pembicaraannya itu, pelatih legendaris India Syed Mohammed Arif menyeret tim Indonesia dan tim-tim lainnya seperti China dan Malaysia.

"Ada suatu masa, ketika tidak ada negara yang memiliki pelatih asing. Negara-negara seperti China, Malaysia dan Indonesia tidak akan mengirim pemainnya untuk berlatih di luar. Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak hal berubah," katanya.

"Metode pelatihan berubah dan begitu pula aturan dan permainannya. Sistem penilaian berubah dan olahraga menjadi cepat. Tapi seiring berjalannya waktu, semua orang sudah terbiasa," ujar Syed Mohammed Arif.

Selain menyeret soal Indonesia, China hingga Malaysia, pelatih legendaris India juga berbicara soal mengapa Kento Momota bisa menjadi Juara Dunia dua kali berturut-turut.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, pertandingan akan menjadi lebih lama setelah empat-lima tahun aturan baru. Dan hal itu sedang terjadi sekarang. Kita bisa melihat pertandingan berlangsung lebih dari satu jam," lanjutnya.

:Pemain seperti juara dunia Kento Momota dari Jepang sangat bergantung pada stamina mereka dan itulah mengapa dia menjadi juara dunia. Saya kira ini akan berlangsung selama empat-lima tahun ke depan," tambahnya.

"Dan kemudian waktu pengambilan gambar yang lebih cepat di lapangan akan tiba. Hal-hal seperti itu terjadi di setiap olahraga dan para pemain harus siap dan menyesuaikannya," pungkasnya.

Syed Mohammed Arif diketahui sempat menekuni olahraga kriket sebelum akhirnya dikesampingkan oleh pelatihnya dan memilih untuk mengejar bulutangkis.