Komentar Penuh Makna Joko Suprianto Jadi Sorotan BWF

Selasa, 10 November 2020 11:03 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Mantan pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia Joko Suprianto. Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Mantan pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia Joko Suprianto.

INDOSPORT.COM – Sosok Joko Suprianto pernah mengharumkan bulutangkis Indonesia di kancah internasional pada masanya. Torehannya  ini pun tak bisa dilupakan begitu saja oleh Federasi Badminton Dunia (BWF).

BWF setiap pekannya selalu merilis deretan komentar dari para atlet bulutangkis dan legenda. Komentar-komentar tersebut secara tidak langsung memang bisa menginspirasi banyak orang.

Kali ini BWF menyoroti komentar penuh makna Joko Suprianto, seorang legenda bulutangkis tanah air di era 90-an yang menyatakan bahwa olahraga selalu menjadi bagian dari hidupnya.

“Badminton sudah mendarah daging ya. Saya tidak bisa mengenyahkannya begitu saja setelah bertahun-tahun menjalaninya,” ucap Joko Suprianto.

Tak bisa memungkiri bahwa Joko Suprianto memang pernah merasakan kejayaan semasa masih aktif bermain bulutangkis. Pria kelahiran Solo, 6 Oktober 1966 itu pernah menempati peringkat 1 dunia.

Dia meraih gelar Juara Dunia pada 1993 setelah mengalahkan Hermawan Susanto dalam pertandingan straight games dengan skor 15-5, 15-11.

Selain itu, dia pernah bermain di panggung Olimpiade Atlanta 1996. Jadi pemain unggulan pertama di Atlanta, dia harus tumbang di babak perempat final oleh wakil Malaysia, Rashid Sidek dalam pertandingan dua game dengan skor 5-15, 12-15.

Eks pebulutangkis berusia 54 tahun juga diketahui berperan penting dalam hattrick Indonesia di gelaran Piala Thomas 1994, 1996, 1998.

Suami dari Zelin Resiana ini pada akhirnya memutuskan gantung raket pada tahun 1998. Selepas pensiun, kehidupan Joko Suprianto pun tak bisa jauh-jauh dari dunia olahraga tepok bulu ini.

Kini dia pun dipercaya sebagai pelatih tunggal putra di Victori Hall Badminton, yang merupakan tempat pembinaan talenta-talenta muda bulutangkis di Bogor dan sekitarnya.

Darah bulutangkis yang mengalir dalam darahnya ini juga diwarisi oleh dua putri kembarnya, Bilqis Prasista dan Bilqis Pratista. Kedanya merupakan pemain jebolan PB Djarum kelahiran Magelang, 24 Mei 2003 yang fokus di sektor tunggal putri.

Berbeda dengan kembarannya, Bilqis Prasista memiliki prestasi yang jauh lebih baik. Dilansir dari situs pbdjarum.org, Prasista menjadi juara di ajang  Jakarta Junior International Series 2019 dan Djarum Sirnas Sumatera Selatan Open 2019.